Han Yuram yang hidup di zaman modern tiba tiba saja terbangun di zaman Dinasti Joseon dan dalam tubuh seorang pendekar wanita bernama sama dengannya. Dari gadis yang lemah, kini ia menjelma jadi sosok gadis yang kuat dan juga tangguh untuk menjaga Lembah Air terjun Suci dari para gumiho yang berusaha untuk menguasainya. Dalam perjalanan, misteri dari legenda batu merah suci yang sudah menghilang 1000 tahun lamanya--juga harus dipecahkannya! Lantas, berhasilkah Han Yuram?
View More"Tunggu dulu, Kang Sora. Aku harus menelaah setiap kalimat yang kau lontarkan padaku. Apa maksud perkataanmu yang mengatakan bahwa adikmu bersama Wonam?" tanya Bai Lu yang masih tak mengerti hingga membuat Taeshin dengan yang lainnya menghampiri ke arah mereka berdua."Ada apa, Yuram? Apa ada masalah?" tanya Taeshin sambil menatap ke arah Bai Lu dan juga Kang Sora silih berganti.Kang Sora menatap wajah Bai Lu dengan tatapan cemasnya. Selama ini, ia tidak pernah membicarakan masalah ini kepada siapa pun. Bahkan, Rim dan Yeon yang sudah lebih awal mengenalnya pun hanya tahu kalau dirinya sedang mencari seseorang dan tidak tahu lebih jelasnya seperti apa."Pada saat pemberontakan Dinasto Goryeo, aku melihat adikku sedang bersama Wonam didekat Lembah Air terjun suci. Mereka seperti sedang melakukan suatu ritual.""Ritual? Ritual apa maksudmu?" Ling Fei langsung menarik tangan Sora dan menatapnya dengan tajam.Kang Sora terlihat ragu untuk mengatakannya. Tapi, ia terus didesak oleh Ling F
Bai Lu terdiam sejenak dan mencoba untuk menelaah dengan apa yang telah dijelaskan dan dijabarkan oleh Kangchul dan juga Kang Sora tadi. Sejak memberi tahukan rahasia tentang Aeshin, banyak sekali hal yang dipikirkan olehnya. Apa semua misteri ini sedikit demi sedikit akan menemukan titik temunya?"Jangan jadikan ilmu pedangmu untuk melukai orang lain, tapi gunakanlah untuk melindungi orang lain." Kang Sora tiba-tiba bersuara hingga membuat Lee Gon menatap wajahnya untuk beberapa saat, "pendekar sejati tak akan pernah menyerah dan tak akan mudah putus asa. Aku mungkin tidak tahu tujuan kalian sebenarnya apa, tapi kita semua di sini ternyata memiliki musuh yang sama. Walau tujuan hidup kita berbeda, tapi kita mengejar orang yang sama demi kehancurannya, dan untuk membela kebenaran."Lee Gon menatap wajah Kang Sora dengan rasa kagum. Dia adalah salah satu manusia yang bisa dikatakan berumur panjang dan awet muda karena telah diberi anugerah oleh Dewa Bumi. Lee Gon mungkin tidak tahu tuj
Taeshin dan Kangchul saling beradu pandang. Sepertinya, mereka berdua memang sudah saling mengenal sejak lama. Hanya saja mereka lebih memilih untuk bungkam dan tak banyak bersuara. Namun, semenjak Kangchul mengatakan bahwa dirinya adalah pria bertopeng tengkorak hitam, kecurigaan Taeshin terhadapnya selama ini memang benar adanya."Kenapa kau bisa menjadi si pria bertopeng tengkorak hitam saat kejadian 55 tahun yang lalu? Jika kau memang benar pria bertopeng itu, berarti kau adalah anak buahnya Aeshin?"Taeshin menatap Kangchul dengan luka lama yang kembali terkenang olehnya. Luka lama yang menyebabkan dirinya harus membunuh Shin Myeon, sahabatnya sendiri yang merupakan seorang Dewa."Jelaskan kepada kami, Kangchul~shii. Apa yang dikatakan Taeshin itu benar adanya?" Bai Lu memaksa Kangchul untuk menjelaskan semuanya secara mendetail dengan pernyataan yang dibuatnya tadi."55 tahun yang lalu, aku memang pernah berada di tengah-tengah saat kejadian pertempuran pasukan Ordio dengan Hane
"Bagaimana kau bisa ada di sana? Apa jangan-jangan kau salah satu anggota Kalajengking Naga Emas?" Lee Gon langsung menghampiri Kangchul dan menatapnya dengan tatapan menyelidik.Kangchul tertawa lebar begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Lee Gon barusan, kemudian melipat kedua tangannya."Aku bukan anggota Kalajengking Naga Emas. Aku adalah Kangchul; ketua dari Partai Seribu Pengemis. Kalajengking Naga Emas pun adalah musuhku. Jadi, mana mungkin aku bersekutu dengannya," katanya menjawab dan membalas tatapan Lee Gon."Lalu, ada maksud apa kau di sana?" Asahi menaruh kecurigaan penuh kepada Kangchul karena menurutnya, kedatangannya yang tiba-tiba seperti itu saja dirasa cukup aneh.Yang lainnya pun merasakan ada kejanggalan dan juga keanehan dengan kedatangan Kangchul yang tiba-tiba seperti itu, kemudian mengajak Bai Lu bertempur.Kangchul menatap wajah Bai Lu dan teman-temannya silih berganti. "Aku dengan Partai Seribu Pengemis sedang merampok salah satu rumah pejabat korupsi, se
"Han Yuram, akhirnya aku menemukan dirimu!"Begitu melihat Bai Lu, Kangchul langsung berlari ke arahnya hingga membuat Bai Lu cukup terkejut saat pria itu tiba-tiba saja menyerangnya. Serangan pedang tiba-tibanya itu dilakukan dengan cara menyilangkan kedua tangannya dan kedua kakinya yang terbang di udara.Karena serangan dadakan Kangchul tersebut, membuat Bai Lu menangkis serangannya dengan kedua tangannya, dan dengan kedua kakinya yang menahan di dasar tanah, meski ia harus sedikit tergeser ke arah belakang."Yuram, hati-hati! Dia punya banyak jurus rahasia!" teriak Lee Gon memperingati."Kenapa dia tiba-tiba menyerang, Han Yuram? Yaa, Kangchul~ah, kau salah sasaran!!" teriak Kang Sora yang langsung mengambil busur panahnya.Kali ini, Kang Sora memperlihatkan kelihaiannya dalam memanah. Teknik sikap berdirinya memperlihatkan sebuah sikap terbuka dengan kedua kakinya yang harus membuat sudut sebesar 450 derajat dengan garis tembak.Namun, pada teknik yang ia perlihatkan kali ini, it
"Kang Sora!!" teriak Choi Yeon dan Choi Rim bersamaan saat mereka melihat sosok perempuan tangguh yang terlihat sedang menggenggam busur panah dari arah kejauhan."Kang Sora? Siapa dia?" tanya Asahi begitu melihat ekspresi wajah Rim yang begitu terkejut ketika melihat kedatangan perempuan berambut panjang, dengan hanboknya yang berwarna putih dan juga merah."Dia Kang Sora, si manusia pemanah yang berumur panjang dan mendapatkan anugerah dari Dewa Bumi dengan tubuh yang kuat juga kebal akan senjata pun yang mengenai seluruh tubuhnya. Dia tak akan pernah terluka karena lukanya akan sembuh dengan sendirinya," jawab Rim dengan mata yang masih tertuju ke arah si perempuan pemanah tersebut."Iya, dia juga manusia yang berumur panjang yang sudah hidup dari jaman kerajaan Shilla." Yeon menambahi kemudian.Mendengar kisah manusia pemanah tersebut, Bai Lu dan yang lainnya menatap ke arah perempuan bernama Kang Sora itu dengan begitu tajam. Perempuan pemanah tersebut entah datang dari mana, tap
Setelah memberikan sedikit pencerahan tentang ilmu pedang, Lee Gon menyarankan teman-temannya untuk membawa pedang masing-masing dan mulai berlatih teknik dasar pertarungan pedang yang sesungguhnya."Yang perlu diperhatikan dalam skenario pertarungan adalah kewaspadaan terhadap situasi yang merupakan kunci untuk memenangkan pertarungan. Pikiran tidak hanya terfokus pada kesadaran bahwa kita harus siap bertarung, tetapi juga memperhatikan lokasi di sekeliling kita dengan cepat dan memikirkan cara untuk mengubah lokasi pertempuran menjadi hal yang menguntungkan. Jika tidak siap, kita bisa saja diserang sebelum sempat menarik pedang."Menurut Lee Gon, kita harus percaya dengan firasat tajam kita. Apakah perasaan kita tidak enak? Apakah kita merasa diawasi? Apakah situasinya terlalu tenang atau ada sesuatu yang tidak pada tempatnya, atau kita mendengar sesuatu yang tidak jelas? Yang perlu diperhatikan adalah intuisi kita karena mungkin itu bisa menyelamatkan hidup kita kelak."Mewaspadai
"Kalian juga harus merawat peralatan bertarung kalian dengan baik. Senjata kalian itu tidak akan mengecewakan dan bisa memberi kegunaan yang besar jika terawat dengan baik. Maka dari itu aku selalu menyarankan kalian untuk selalu menganggap pedang itu sebagai teman dekat kalian."Ling Fei tersenyum penuh rasa kekaguman. Ia tak pernah menyangka, jika saudaranya yang sudah hidup selama ribuan tahun lamanya dan mengalami banyak hal bersamanya, akan menjadi sosok panutannya dan juga teman-temannya.Walau terkadang Lee Gon itu ceroboh, keras kepala, dan tempramen, tapi Lee Gon adalah sosok saudara yang bisa diandalkan. Dia selalu mengutamakan keselamatan orang lain dari pada nyawanya sendiri. Lee Gon yang setia kawan dan selalu ada di sekitar saudaranya untuk membantunya.Masih ingat dibenak Ling Fei saat Lee Gon kehilangan sosok Ahn Yuri yang menjadi kekasihnya di masa lalu. Ia sangat terpukul, sedih, merasa frustasi, bahkan kehilangan separuh nyawanya itu benar-benar sangat kacau.Lee Go
Bai Lu menatap ke atas langit yang biru. Langit hari ini tampak begitu cerah, suasana hatinya pun sedang baik hingga membuat alam semesta pun bisa merasakan apa yang ia rasakan saat ini.Masih ingat dibenaknya ketika Samjokgu mengatakan bahwa dirinya mempunyai hubungan yang spesial dengan Taeshin, bahkan sudah sejak dari ribuan tahun yang lalu. Ternyata, rasa kagumnya terhadap Taeshin selama ini membuatnya menyukainya secara diam-diam.Bai Lu menatap ke arah belakang, di mana Taeshin sedang berbincang dengan Choi Rim dan juga Asahi. Ia tersenyum tipis saat melihat pria itu tampak sangat bersemangat ketika ia sedang berbicara. Taeshin yang dulu tertutup dan penuh misteri kini berubah menjadi sosok yang lebih hangat dan lebih membuka dirinya untuk bisa bergaul dengan yang lainnya. Ini merupakan sebuah bentuk perubahan yang cukup baik untuk diri Taeshin."Kau menyukai Taeshin?" Ling Fei tiba-tiba saja berbisik kepada Bai Lu hingga membuat saudaranya yang mendengarnya cukup terkejut dan t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.