Share

Bab 5

Pagi ini, Anna, Alex dan Robert sudah bersiap untuk berangkat menuju kerajaan naga laut. Seperti yang sudah Alex sampaikan, begitu tiba, mereka akan langsung merias diri dan bersumpah setia di hadapan Dewi Exi. Berdasarkan penjelasan Alex, Dewi Exi adalah Dewi yang memberkati dan menjaga bangsa naga laut.

Begitu sampai, Anna takjub dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Persis seperti istana fantasi yang tergambar dalam cerita fiksi. Rumah luas dengan interior klasik, banyak ruang serta banyak pelayan yang menyambut kedatangan mereka. Kastil ini masih di darat, pinggir pantai lebih tepatnya. Sebelumnya, Anna berpikir bahwa kerajaan naga laut ini akan berada jauh di dalam laut. Anna yang heran pusing iseng bertanya pada Alex.

"Karena tempat tinggalmu di darat, apa itu berarti kau tak bisa bernafas dalam air?" bisik Anna.

"Pertanyaan macam apa itu, tentu aku bisa."

“Selamat datang Yang Mulia…” ucap para dayang dan pelayan serempak, membuat Anna tak lagi melanjutkan pecakapannya dengan Alex.

“Tolong bawa calon istriku untuk bersiap-siap,” perintah Alex.

“Segera kami laksanakan Yang Mulia…”

Setelah menjawab titah Alex, para pelayan langsung berpencar entah kemana.

“Perkenalkan, saya Julie nona, saya ditugaskan Yang Mulia Alex untuk menjadi dayang pribadi nona,” ujar seorang dayang membungkuk dengan hormat pada Anna.

“Senang bertemu denganmu, Julie,” jawab Anna sambil tersenyum.

Mendapatkan senyum dari orang yang akan ia layani, tentu saja membuat Julie tambah bersemangat.

“Mari ikuti saya nona, kita harus segera bersiap-siap.”

Anna sekali lagi kembali menebar senyum dan mengikuti langkah kaki Julie.

Sesampainya di suatu kamar, para dayang sudah berada di posisinya masing-masing. Depan meja rias, sebelah baju pengantin serta depan kamar mandi. Julie membantu Anna melepas pakaian dan membawa Anna untuk masuk dalam bak besar. Julie dan beberapa dayang lain memandikan Anna. Produk seperti sampo dan sabun yang digunakan sangat wangi, aroma stroberi, sesuai kesukaan Anna. Anna juga mendapatkan pelayanan lulur dan pijat.

Selesai tahap mandi, Anna mengenakan gaun pengantinnya. Gaun putih polos, ringan dan pas badan. Anna sangat menyukai gaun ini, ia belum ingin duduk untuk berias. Anna masih girang sekali mengenakan gaun pengantinnya.

“Nona puas dengan gaunnya?” tanya Julie.

“Yaaa, tentu saja. Aku sangaaattt menyukai ini.”

Anna masih belum berhenti mengagumi gaun yang sedang ia pakai. Ia berkaca dan masih berputar-putar seperti anak kecil.

“Syukurlah, berarti Yang Mulia berhasil,” celetuk Amrita, salah satu dayang yang membantu Anna memakai gaun pengantinnya.

“Yang Mulia? Maksudmu Alex?”

Amrita mengangguk cepat.

“Betul nona. Saat persiapan pernikahan, Yang Mulia Alex benar-benar memperhatikan semuanya dari awal sampai akhir dimulai dari gaun pengantin, baju nona sehari-hari, serta keperluan perawatan diri nona. Semua dipilih sendiri oleh Yang Mulia,” jelas Julie dengan mata berbinar-binar.

“Benarkah?” tanya Anna memastikan.

Anna masih tak percaya Alex melakukan itu. Benarkah Alex yang membalas w******p nya paling cepat dalam tiga hari itu melakukannya?

“Tentu saja nona, Yang Mulia sudah lama sekali menunggu saat ini tiba. Yang Mulia berwajah datar itu, yang kami ketahui hanya akan tersenyum lebar karena dua hal. Pertama adalah ketika persiapan pernikahan dan kedua adalah saat akan pergi bertemu nona. Saat akan ke rumah nona, Yang Mulia akan berkali-kali bertanya pada kami apakah ia terlihat tampan dengan pakaian yang sedang ia kenakan,” jawab Julie dengan semangat menceritakan perilaku Alex di masa lalu.

Anna masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia senang sekali mendengar cerita para dayang. Anna pun tak sabar ingin bertemu Alex dan akhirnya duduk dengan tenang untuk dirias. Gadis itu tak sabar menanyakan kebenaran.

“Waaahhhh, nona sangat cantik,” puji Amrita. Tak hanya Amrita, para dayang lain silih berganti memuji Anna.

“Sudah…sudah… Ayo kita segera pergi ke tempat pemberkatan,” kata Anna pada para dayangnya dengan wajah merah padam. Ia malu mendapat pujian bertubi-tubi.

Tempat pemberkatan pernikahan Anna dan Alex adalah sebuah goa kecil di tepi laut. Disana, sudah hadir Robert dan warga kerajaan. Anna gugup sekali. Para rakyat menyambutnya dengan sukacita dan mengucapkan selamat sepanjang perjalanan menuju goa.

Anna sudah berpikir bahwa goa yang ia tuju akan minim penerangan. Sebaliknya, goa tempat dia akan mengikat janji dengan Alex sangat terang, Anna sendiri tak mengerti dari mana sumber cahaya goa itu. Ia dapat melihat Alex dengan pakaian panglima perang berwarna putih, khas pemeran utama dalam komik kerajaan modern.

Di sepanjang jalan mendampingi Anna menuju goa, Julie menjelaskan bahwa pakaian pernikahan raja naga adalah pakaian yang diwariskan secara turun menurun. Akan tetapi, Anna tidak melihat tanda lusuh di baju itu. Baju putih itu benar-benar seperti baru dan pas sekali dengan tubuh Alex, pria itu sangat gagah.

'Bertahanlah jantungku, jangan sampai suara debaranmu terdengar jelas' – batin Anna.

Tata cara pemberkatan mirip dengan pemberkatan pernikahan di Gereja. Disini, Anna dan Alex diberkati oleh seseorang yang dianggap titisan Dewa di depan patung seorang wanita. Patung ini dipercaya sebagai wujud manusia dari Dewi Exi.

Seseorang yang diberkati Dewa bisa pria atau wanita. Selama orang ini hidup, belum akan muncul penerusnya. Dibuktikan dengan cawan suci yang tersimpan di kuil. Apabila cawan suci menyala ketika disentuh, orang inilah yang merupakan titisan Dewa.

Pemberkatan pernikahan ini juga selalu bersamaan dengan penobatan ratu. Berdasarkan penjelasan Julie, apabila raja menikah saat menjadi pangeran, maka penobatan raja dan ratu akan dilakukan bersamaan di hari yang sudah ditentukan. Akan tetapi, ketika menikah dalam posisi sudah menjadi raja, penobatan raja akan dilaksanakan lebih dulu dan penobatan ratu akan dilakukan langsung di hari pemberkatan penikahan. Seperti yang saat ini sedang dijalankan oleh Anna. Acara penobatan ini selalu menjadi momen paling mendebarkan bagi wanita yang menikah dengan raja. Anna hanya diberi pengarahan singkat bahwa ia kan diberikan jubah dan mahkota oleh Felix, seorang yang dipercaya sebagai titisan Dewa pada masa ini.

“……. Dengan ini, saya, mewakili rakyat, nobatkan engkau, nona Joanna Anastasia Marine, istri dari raja kami, Alexander von Pieterburg sebagai ratu kerajaan ini. Semoga berkat para Dewa selalu menyertai engkau dan setiap langkah yang kau ambil untuk kesejahteraan bangsa ini.”

Bersamaan dengan selesainya penuturan Felix, Anna menunduk dan mahkota sudah disematkan di atas kepalanya.

“Hidup ratu Joanna..hidup ratu Joanna..”

Para rakyat senang sekali menyaksikan penobatan ratu mereka. Berita raja Alexander yang mencintai seorang gadis sejak lama sudah menyebar di kalangan rakyat. Para rakyat penasaran dengan sosok sang gadis, akhirnya dapat melihat sosok itu secara langsung.

"Wahhh, ratu kita cantik sekali."

"Ratu kita benar-benar cantik, pantas saja Yang Mulia tergila-gila padanya."

Mendengar bisikan-bisikan keras dari tempat rakyat berkumpul, membuat Anna tersipu malu. Berbanding terbalik dengan Anna, Alex justru tak menunjukkan reaksi apapun.

Salah satu ukuran martabat bangsa naga laut adalah kesetiaan terhadap pasangannya. Oleh karena itu, tak hanya rakyat, raja mereka pun sangat berhati-hati dalam memilih pasangan. Siapapun yang terpilih, semuanya akan mendukung dengan gembira.

Selanjutnya, mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita. Anna tidak berharap banyak untuk ini setelah melihat reaksi Alex. Ia sangat tenang karena berpikir bahwa Alex hanya akan menempelkan bibir ke bibirnya sebentar untuk formalitas seperti yang Alex lakukan di Gereja. Akan tetapi, Alex memasukkan lidahnya ke dalam mulut Anna. Ia melumat bibir Anna dengan lembut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status