Share

BAB 15: Cahaya dikegelapan

Bening air sungai berubah kemerahan saat Floryn membasuh kakinya yang terluka, gadis itu sedikit menegang merasakan perih yang menyengat di permukaan kulitnya.

“Hiks..” Floryn merintih kesakitan.

Air mata terus berderai tanpa henti, sakit yang dirasakan tubuhnya tidak sebanding dengan keadaan jiwanya yang kian rapuh.

Rangkaian peristiwa yang telah terjadi hari ini membuat Floryn merasa sangat lelah dan putus asa hingga berpikir untuk menyerah dan melupakan tekadanya untuk balas dendam kepada semua orang, terutama Rachel.

Floryn sangat kesulitan untuk bertahan hidup, dia tidak memiliki sandaran, tidak ada tempat untuknya bercerita, tidak ada tempat untuknya pulang.

Dia benar-benar sendirian didunia ini.

Lantas, bagaimana bisa Floryn menghadapi Emier, terutama Rachel? Mereka hidup semakin berkecukupan dan memiliki kekuasaaan? Mereka dapat membunuh Floryn semau mereka.

Dunia sangat tidak adil untuk Floryn.

Dengan kuat Floryn memukuli dadanya yang sakit dan sesak, gadis itu bergumul deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status