Share

Bab 11

Setelah acara makan-makan selesai, Damar tidak hanya memberi Tobi hadiah, tetapi dia bahkan sengaja mengantar pria itu pulang ke Vila Distrik Terra 1 yang letaknya di tengah gunung itu.

Melihat Tobi berlalu, Dokter Darwin diam-diam merasa tidak rela.

Jika memungkinkan, dia ingin mengikuti Tobi pulang.

Di saat yang sama, Tania yang sedang berjalan-jalan di sekitar Distrik Terra itu tampak merasa iri, "Indah sekali. Kapan aku bisa punya vila seperti ini?"

"Area sini masih kalah dengan Vila Distrik Terra 1 yang berada di tengah gunung itu. Meski punya uang, kamu juga nggak bisa beli," ujar Joni yang berada di sebelahnya.

"Keluarga kalian juga nggak bisa?"

Joni menggelengkan kepalanya, "Nggak bisa." Kali ini, dia tidak menyombongkan diri lagi.

"Astaga. Bahkan Keluarga Luhardi yang begitu hebat pun nggak bisa memilikinya. Kira-kira siapa yang bisa? Aku penasaran."

"Jangan bermimpi. Kamu nggak mungkin punya kesempatan untuk berhubungan dengan orang seperti itu seumur hidupmu."

Tania mengangguk sambil berkata, "Benar juga!" Tiba-tiba dia terlihat kaget. "Hei, bukankah itu mobil Pak Damar?"

"Ya. Pak Damar tinggal di sini."

"Tapi, sepertinya aku melihat Tobi duduk di dalam mobil."

"Pria udik itu?"

Joni langsung menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Jangan bercanda. Mana mungkin pria udik seperti dia bisa menaiki mobil Pak Damar."

"Benar juga, aku pasti salah lihat." Tania juga merasa hal itu tidak benar.

Distrik Terra adalah nama area vila. Di dalam area itu masih ada banyak vila. Harga tiap unitnya dimulai dari puluhan triliun dan menjadikan tipikal kawasan orang kaya.

Keluarga Yusnuwa juga termasuk salah satu di antara mereka.

Namun, lokasi terbaik dari kawasan itu terletak di bagian atas, yang hanya memiliki tiga vila saja. Apalagi, harga masing-masing unit vilanya sangatlah mahal.

Tiga bulan lalu, Vila Distrik Terra 1 dilelang dengan harga 3,2 triliun. Itulah vila yang diberikan Damar kepada Tobi.

Ketika tiba di tempat tujuan, Tobi seketika merasa santai dan nyaman walaupun hanya berdiri di atasnya saja.

Di sebelah kirinya, dia bisa melihat danau buatan yang airnya sangat jernih. Di sebelah kanan terdapat taman yang dikelilingi pegunungan dan udaranya sangat segar.

Saat pintu terbuka, Tobi menghela napas begitu melihat konsep minimalis rumah mewah itu.

Jujur saja, Damar sangat perhatian.

Dia pun menghabiskan malam itu dengan tidur sepuasnya. Keesokan paginya, ponselnya berdering dan ternyata yang meneleponnya adalah Kakek Muhar.

"Tobi, Widia terlalu kekanak-kanakan. Dia nggak mengizinkanmu tinggal di sini, 'kan? Aku sudah memarahinya tadi."

"Jangan khawatir. Mulai sekarang, kamu akan tinggal di ruangannya. Di mana kamu sekarang? Aku suruh sopir untuk menjemputmu."

"Jangan repot-repot. Aku pulang naik taksi saja,” kata Tobi buru-buru.

Satu jam kemudian, Tobi pun kembali ke Vila Matahari.

Begitu sampai di depan pintu, Tobi melihat Widia. Kakeknya memintanya keluar untuk menyambut pria itu.

Mungkin karena dimarahi oleh kakeknya, ekspresi wajah Widia tampak tidak senang, lalu dia bertanya, "Kamu nginap di hotel mana tadi malam?"

"Nggak, aku tinggal di Vila Distrik Terra 1," jawab Tobi jujur.

"..."

Widia tidak mampu berkata-kata lagi. Kenapa pria ini begitu suka membual?

Ada tiga unit vila di Distrik Terra 1 dan semuanya terletak di lereng gunung. Yang bisa memiliki vila itu tentu bukan orang kaya biasa. Apalagi, baru-baru ini harga lelang satu unit vila itu mencapai 3,2 triliun, sungguh jumlah yang bahkan melebihi aset seluruh Keluarga Lianto.

Bagaimana pria udik yang miskin ini bisa tinggal di sana?

Lupakan saja, Widia malas meladeni pembual seperti itu. Widia langsung berkata, "Kakek akan memintamu melakukan sesuatu nanti. Asal kamu menolaknya, aku akan memberimu 200 juta."

"Permintaan apa?" tanya Tobi dengan wajah penasaran.

Wajah Widia seketika menjadi merah, lalu dia menjawab, "Bukan urusanmu."

Kakek ingin mereka berhubungan badan malam ini. Menurutnya, ini keterlaluan sekali. Apalagi, saat teringat dengan hubungan romantis mereka berdua sebelumnya, wajahnya makin memerah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status