Share

Kamu mau kan menjadi istri kedua Mas Dewa?!

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Lintang, Flora dan sahabatnya itu selalu berkomunikasi dengan intens.

Lintang yang menunjukkan kepedulian dan simpatinya kepada Flora, membuat Flora semakin merasa yakin bahwa ia ingin menjodohkan sahabatnya dengan Dewa.

Lintang seringkali main ke rumah Mama Ratna, alih-alih untuk menemui Flora, padahal sebenarnya ingin bertemu dengan Dewa juga.

Di samping Flora yang selalu membujuk Dewa, Mama Ratna juga menyampaikan niatnya untuk menikahkan Lintang dengan putra kesayangannya.

Saat Lintang baru saja keluar dari toilet, Mama Ratna langsung menghampirinya.

“Lintang, Tante tahu betul dulu, kamu dan Dewa itu saling menyayangi satu sama lain. Sekarang kalian sudah sama-sama Dewasa, kalian kelihatan sangat cocok loh! Kamu pasti mau kan jadi istri Dewa?” ucap Mama Ratna terang-terangan.

“Aku memang mencintai Mas Dewa. Tapi Tan, Mas Dewa sudah menikah dengan Flora. Mana mungkin aku menjadi yang kedua?!”

“Kalau kamu mau, menjadi yang pertama atau yang kedua itu bukan suatu masalah kan, Lin? Lagipula, Flora juga bersedia kok menerima kamu sebagai madu nya.”

“Tante tahu sendiri kan, aku adalah anak tunggal dari mama dan papa. Kalau mereka tahu aku menjadi istri kedua, aku gak yakin kalo mereka mau menerima itu.”

“Tante mohon, Lin, kamu mau ya jadi istri kedua Dewa. Nanti, kita bikin Dewa cinta mati sama kamu, supaya Dewa mau meninggalkan Flora dan menjadikan kamu istri satu-satunya. Percaya deh sama Tante, kalo kamu sudah hamil anak dari Dewa, Dewa pasti akan lebih menyayangi kamu dan akan lebih mudah melupakan Flora. Saat anak pertama kalian lahir, Tante yakin, Dewa pasti akan fokus sepenuhnya ke kamu dan anak kalian. Kamu gak usah khawatir, Tante pasti akan selalu mendukung kamu dan membela kamu. Yang penting kamu bisa kasih Tante cucu,” bujuk Mama Ratna.

Mendengar dorongan dan dukungan dari Mama Ratna, Lintang yang semula berkecil hati ingin merebut cinta Dewa, kini menjadi bersemangat.

Wanita itu pun mengangguk dan menyetujui ucapan Mama Ratna.

“Iya Tante, aku mau menjadi istri Mas Dewa,” ucapnya dengan mantap.

Mama Ratna yang merasa senang, langsung memeluk tubuh Lintang.

Di sisi lain, Flora terus berusaha untuk meyakinkan Dewa.

“Tante Ratna!” teriak Lintang histeris dari belakang.

Mendengar teriakan Lintang, Dewa dan Flora buru-buru menyusulnya.

“Mama kenapa, Lin?” tanya Dewa khawatir saat melihat Mama Ratna yang tidak sadarkan diri di pangkuan Lintang.

“Tadi saat aku keluar dari kamar mandi, Tante Ratna masuk ke kamar mandi tapi aku tungguin gak keluar-keluar. Saat aku cek, ternyata Tante Ratna udah pingsan, mas,” jelas Lintang.

“Astaghfirullah, cepat bawa mama ke rumah sakit, Mas!” seru Flora.

Dewa mengangguk, ia segera menggendong Mama Ratna dan membawanya ke mobil.

Namun saat mobil itu hendak berjalan keluar dari halaman rumah, Mama Ratna tiba-tiba tersadar.

“Kamu mau bawa Mama kemana, Dewa?” tanyanya.

“Ke rumah sakit, Ma. Tadi Mama pingsan di kamar mandi, aku khawatir.”

“Kamu gak perlu antar Mama ke rumah sakit, Mama itu cuma pusing gara-gara banyak pikiran. Jadi, Mama mau istirahat aja di kamar. Nanti juga sembuh sendiri kok.”

“Tapi Tante tetap harus di periksa, supaya kita tahu Tante sakit apa,” ucap Lintang.

“Benar kata Lintang, Ma,” timpal Flora.

“Lintang .. Flora .. Mama pasti akan sembuh dan tidak akan sakit lagi jika Lintang dan Dewa mau menikah.”

Dewa yang sudah muak dengan pembahasan yang itu-itu saja, memukul setir mobil dengan kesal.

“Lintang, kamu mau kan menikah dengan Mas Dewa? Aku janji, aku akan menjadi madu yang baik untuk kamu. Kita udah kenal lama dan kita saling menyayangi, kita bisa sama-sama saling menjaga dan membahagiakan satu sama lain, kan?” ujar Flora.

“Aku mohon, tolong menikah dengan Mas Dewa supaya pikiran Mama gak terbebani lagi dan Mama selalu sehat,” sambungnya.

Lintang menoleh ke arah Dewa, “kalo aku, terserah Mas Dewa saja. Jujur aku juga menginginkan yang terbaik untuk Tante Ratna, karena aku sangat menyayangi Tante Ratna seperti ibu aku sendiri,” ucap Lintang.

“Mas .. aku mohon, menikahlah dengan Lintang dan kasih kebahagiaan untuk Mama!” seru Flora.

Dewa yang sudah lelah dengan pemaksaan dari Flora dan mamanya, akhirnya mengangguk.

“Jujur aku bener-bener capek setiap hari harus denger itu-itu terus yang kamu ucapkan, Flo! Oke kalo itu memang mau kamu, aku siap menikahi Lintang secepatnya!” ujar Dewa.

Lintang dan Mama Ratna saling adu pandang, mereka merasa senang karena tujuan mereka tercapai.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status