WARNING AREA 21++ “Nyonya, kartu merah sudah dibuka." Kali ini siapa lagi yang akan menjadi suaminya? Serena Ambrose, satu-satunya wanita yang tersisa di garis keturunan keluarga Ambrose yang merupakan keluarga yang sangat terkenal di Milan, Italia. Kakeknya memiliki ambisi untuk mendatangkan cucu perempuan pertama di Keluarga Ambrose. Tetapi, bukan itu masalahnya. Entah gosip dari mana Serena mendengar bahwa kakeknya akan menikahkannya sebanyak 15 kali hingga akhirnya akan mendapatkan cucu perempuannya. Serena tidak pernah percaya gosip tak masuk akal itu. Tetapi hal itu sirna ketika kakeknya menikahkannya lagi 2 minggu setelah Serena menikah dengan suami pertamanya. Lalu apakah gosip tentang suami ke-15 itu benar? Siapa pria yang akan menjadi suami ke-15 Serena? Lalu apa yang akan terjadi dengan semua suami Serena ketika orang dari masa lalu Serena kembali hadir?
Lihat lebih banyak“Ingat, jangan berani main-main di belakangku, baby girl.” Dante tak henti-hentinya memegang tangan Serena sejak perjalanan dari mansion hingga tiba di kantornya ini. SGadis cantik yang sudah memakai pakaian lengkapnya itu hanya membalasnya dengan senyuman malas. Seperti biasa, Dante sangat posesif dengannya.“Turunkan aku di sana!” Serena menunjuk posisi tepat di depan gedung kantornya. Namun, Dante malah menatapnya tajam.“Jawab aku, jangan mengalihkan pembicaraannya, Serena!” kesal Dante karena Serena terlihat menganggap ancamannya itu seperti main-main.“Baik Tuan Dante, saya tidak akan berani membantah perintah anda,” ucap Serena berlagak seperti anak buah Dante agar pria itu puas dengan jawabannya.“Ah! Tidak bisa seperti ini. Tidak bisakah kau berhenti bekerja saja? Sejujurnya ini hanya formalitas. Hartaku tak akan pernah habis untuk apa istriku harus bekerja? Aku tidak rela orang-orang menatapmu setiap hari dengan keadaan secantik ini,” keluh Dante membuat Serena ingin tert
“Ahhh…. Ahhhh, Dantee…..” Desahan Serena memenuhi ruangan yang minim pencahayaan itu. Dante melumat leher Serena dengan kasar, sama sekali tidak ada kelembutan dalma sentuhannya.“Desahkan namaku, hanya namaku Serena.” Dante semakin memperdalam ciumannya di area leher Serena yang sudah tak mampu menahan desahannya itu.Tubuhnya seakan tersengat aliran listrik ketika Dante menyentuhnya. Ada hal aneh yang Serena rasakan. Walaupun dia sering melakukannya dengan Nico, tapi Serena tidak pernah merasa sebergairah ini dengan pria lain sebelumnya.Apa yang terjadi pada tubuhnya?Serena sangat ingin menolak sentuhan Dante mengingat gengsinya sangat tinggi untuk pria ini namun Serena tak kuasa menahan kenikmatan yang diberikan suaminya ini.Krek!!Dengan kasarnya, Dante berhasil merobek kemeja Serena. Entah keberapa kalinya kemeja Serena dirobek. Entah oleh Nico ataupun Dante, tak pernah ada yang menyentuh Serena dengan lembut sebelumnya.Tapi, cara Dante melakukannya kali ini sangat berbeda. W
“Ah! Dante lepaskan aku, Awh,” rengek Serena ketika Dante menyeretnya masuk ke sebuah ruangan aneh yang ada di gedung bawah tanah Club Valhala.Pria bringas itu menyetir denga ugal-ugalan sekana-akan dia punya nyawa cadangan. Entahlah, Serena sudah capek meneriaki Dante yang sudah seperti orang kerangsukan itu.“Hey! Kau punya telinga kan? Pelan-pelan menarikku, sakit tau gak!” Lagi, Serena berteriak kesal tapi Dante tetap menarik tangannya dengan sangat keras hingga hampir membuat Serena tersandung beberapa kali.Gadis itu mulai merasakan hawa-hawa aneh saat memasuki ruangan aneh di bawah tanah itu. Suasana gelap, dan mencekam. Serena awalnya mengira ini adalah bagian dari Valhala, namun setelah melihat ruangan-ruangan yang berisi jeruji besi Serena mulai merinding.“Tempat apa ini? Kau ingin membawaku kemana hah?” tanya Serena sambil berlari untuk menyamai langkahnya dengan Dante yang sudah kesetanan sambil menahan amarahnya.“Aku ingin keluar dari sini!” Serena berusaha menghentika
“Menjauh dari istriku, jika kau tidak ingin mati konyol detik ini juga.”“Dante!”“KAU!” Dante menghentikan ucapan Serena yang hendak membentaknya karena mengancam Nico. Dante mendekatkan tubuhnya ke arah istri kecilnya itu. “Kau, gadis nakal diamlah. Kecuali kau ingin merasakan bagaimana hukuman dariku,” bisiknya di telinga Serena membuat gadis itu meremang.Ancaman Dante tak pernah gagal membuatnya bergidik ngeri bahkan dari sejak pertama kali bertemu hingga sekarang pria ini selalu mendominasi.Serena menutup mulutnya seketika. Dia tak ingin melanggar titah Dante dan berujung mendapatkan hukuman yang tentunya tidak akan pernah baik untuknya.“Dante.” Nico berucap sambil mendekat ke arah Dante seakan-akan menantang senjata haram milik Dante untuk melukainya.Jika Dante gila, maka Nico adalah psikopat dan Serena tau itu. Nico tidak bisa dan tidak akan pernah mengalah dengan siapapun.Serena menelan ludahnya susah payah ketika Nico malah menekan pistol itu ke arah dadanya. Benar-benar
“Shit! Aku akan membunuhnya!”“Tunggu Dante, kau jangan bersikap gegabah. Dia bukan pria yang bisa kau bunuh begitu saja. Jaringannya sangat luas.” Rafael mencegah Dante hendak pergi dari ruangan itu.Dante barusaja menangkap pria yang selama ini meneror istrinya, Serena. Namun, Dante belum tau siapa yang menyuruhnya melakukan itu atau apa motifnya mengancam Serena.Selama ini, Dante selalu menjadi pelindung bayang-bayag Serena, yang tidak dilihat, bahkan tidak diketahui oleh Serena sejak dulu.Bahkan, Dante sudah menyelidiki gadis itu jauh sebelum Nicholas datang di hidup Serena dan mulai membuat Dante merasa terancam dengan posisinya.Awalnya, pria itu merasa melindungi Serena dari belakang sudah cukup. Dante pikir, hanya melihat gadis itu dari jauh saja sudah cukup membuatnya tenang.Namun, dia salah besar. Dante sudah beberapa kali membunuh anak buahnya karena marah melihat kegiatan-kegiatan mesra yang dilakukan gadisnya bersama pria lain. Dan parahnya lagi, entah kenapa alerginya
BUGH!!BRAK!!“Kau beruntung suasana hatiku bagus, kalau tidak kepalamu itu akan putus dari lehermu.”“Tu-an Dan-te to-lo-ng ampuni aku, a-ku…BRAK!!“Jangan berbicara lagi, aku tidak sudi mendengar ucapanmu.” Dante kembali menendang pria yang sudah terlihat mengenaskan itu dengan kakinya yang perkasa.Penampilan Dante jauh dari kata rapi, kemeja putihnya sudah ternoda dengan bekas darah dan rambutnya sudah tidak tertata rapi seperti sedia kala. Tatapan matanya tajam dan menggelap menatap orang yang dia incar selama ini.“Tuan, apa dia akan dibawa ke bawah?” Seorang bodyguard yang berjalan menunduk itu berbicara dengan nada bergetar kepada majikannya itu, karena satu saja kesalahn yang dia perbuat yang membuat suasana hati Dante berubah maka nasibnya akan sama seperti pria yang sudah tergeletak pingsan itu.“Tidak, siksa dia disini sampai mengaku!”Dante seperti biasa sedang berada di markasnya yang berada di bawah gedung Valhala tempat clubnya berada. Dante sengaja membuat ruangan b
“Siapa kalian?”Serena baru saja bangun dari tidur panjangnya karena semalam gadis itu bersikukuh tidak mau tidur bersama Dante karena tidak terbiasa, namun pria itu berhasil memaksanya dengan syarat mereka tidak melakukan apa-apa.Dan benar, Dante menepati ucapannya. Pria itu hanya memeluk Serena sepanjang malam seakan-akan tidur bersama Serena adalah hal yang selama ini dia impikan.Namun, saat Serena bangun di pagi hari tadi, Dante sudah hilang entah kemana. Dia mengirimkan pesan bahwa ada urusan mendadak dan Serena tak ingin bertanya lebih lanjut lagi.“Nyonya, kami adalah bodyguard yang diutus oleh Tuan Dante untuk menemani anda kemanapun anda pergi.”Serena hampir saja menjatuhkan tasnya karena terkejut. “APA?” pekik Serena terkejut. “Kalian semua akan mengikutiku kemanapun?” tanya Serena lagi. Setidaknya ada 15 pria berbadan kekar yang kini berbaris di halaman mansion itu.Tidak mungkin Dante segila ini.“Benar nyonya, kami semua diutus oleh Tuan Dante.”Serena ternganga ketika
“Karena aku! Aku sudah ada disini, aku menunggumu sepanjang hidupku. Tidak ada gadis yang bisa menarik perhatianku sepertimu Serena. Semua yang aku lakukan hanya untukmu.”“Aku…..” Dante menggantung ucapannya sambil menarik napasnya dalam-dalam. Matanya menatap dalam ke arah Serena yang juga mematung mendengar seluruh pengakuan pria ini di depannya ini.Wajah Dante terlihat sangat lembut dan hangat menatap ke arahnya, sementara mata Serena sembab sehabis menangis tadi.Suasana menjadi cukup menegangkan karena Dante tak kunjung mengucapkan ucapannya tapi malah menatap Serena. Gadis itu merasakan ada aliran energi yang aneh ketika Dante menatapnya dengan tatapan seperti itu, tatapan yang belum pernah Dante berikan kepadaa siapapun sebelumnya.Karena tanpa Serena tau, tatapan itu memang sejak dulu hanya milik Serena. Dante memang sangat menyanangi Serena sejak kecil dan menganggapnya sebagai adiknya sendiri sebelum ayah kandungnya sendiri berselingkuh dengan mama Serena dan merusak hubun
“Maafkan aku, Serena,” lirih Dante sambil memeluk istrinya sendiri. Entahlah, pikirannya sangat kacau untuk memikirkan semua yang terjadi. Namun, hal yang pasti adalah Dante sangat merasa bersalah kepada Serena.Setelah melihatnya menangis seperti ini Dante merasa hatinya diremas. Sejak kecil, Dante tau bagaimana wakak gadis ini. Umur mereka terpaut cukup jauh namun Serena kecil sudah menunjukkan kedewasaanya sejak dulu. Gadis ini selalu tegar menghadapi semua masalah hidupnya.Bahkan, semenjak kecelakaan itu, Serena masih bisa berdiri tegak di pekaman mamanya walaupun hal itu menghantuinya sampai mati. Bahkan, saking traumanya alam bawah sadar Serena sengaja menghapus seluruh memory tengtang semua kejadian mengerikan yang terjadi saat itu.Walaupun kini Serena melupakannya sepenuhnya namun Dante tak merasa sedih atau kecewa sedikitpun karena Dante tak setega itu untuk membiarkan gadis kecilnya ini hidup dalam bayang bayang sesuatu yang begitu mengerikan hanya untuk sekedar mengingat
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.