Share

Percekcokan

Ryu sudah terlelap dalam dekapan Aldara, sementara dua mata cantik itu tetap terjaga.

"Kamu nggak ngantuk?" tanya Alastair untuk yang kesekian kalinya.

Aldara hanya menggeleng. "Kalau aku tidur, pasti kau akan macam-macam. Aku tidak mau!"

Pria itu hanya bisa mendengus kasar. Sedari tadi dirinya ditatap layaknya buronan. Bukannya senang tidur satu ranjang, Alastair malah tidak nyaman karena tatapan mengintimidasi Aldara.

"Aku tahu otakmu, Al," bisik Aldara.

"Terserah kau saja!" ketus Alastair dan sontak bangun dari ranjang. "Lebih baik aku tidur di sofa," katanya.

Aldara kembali memutar bola mata jengah. "Kenapa tidak sekalian ke kamarmu?"

"Lalu kau mau memberi alasan apa saat Ryu bangun nanti? Dia yang minta aku tidur di sini," sahut Alastair sembari merebahkan tubuhnya.

Helaan napas kasar terdengar dari mulut Aldara, membuat Alastair menoleh dan langsung mendapati raut tidak bersahabat wanitanya itu.

"Kalau kau tidak mau kita satu kamar, tinggal keluar saja dari sini dan kembali ke k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status