Share

39. GANGGUAN DALAM PELARIAN

Nenek menyadari wajah tanda tanya dari ketiga tamunya, langsung menjelaskan, "itu suara cucuku. Dia baru datang dari kampung sebelah."

Kakek cepat-cepat membantu nenek untuk lebih menyakinkan ketiga tamunya. "Iya, cucuku sedang sakit di kamar."

Virgolin menutup mulut dengan telapak tangannya sendiri berharap tidak mengeluarkan lagi suara ketika ada petir datang dengan tiba-tiba.

Hujan semakin lama semakin reda, tapi sore hari telah berubah menjadi malam. Ketiga pria yang menumpang berteduh telah pergi beberapa waktu lalu.

Kreeek!

Pintu kamar Virgolin didorong dari luar. Nenek masuk dengan tangan membawa lampu tempel. "Nak, di mana kamu?!" tanyanya karena kamar kondisi kamar yang gelap.

"A-aku di sini nek," jawab Virgolin disudut ruangan.

Nenek memasang lampu tempel di tiang kamar. "Mereka semua sudah pergi, kamu bisa ke luar."

"I-iya nek," jawab Virgolin mengikuti nenek dari belakang ke luar dari kamar.

Kakek sedang duduk santai sambil menikmati ubi rebus yang masih hangat. Melirik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status