Share

Part 12

"Ras, itu kok kayak mas Ibra, ya?" Dinda menunjuk ke arah pintu masuk, kebetulan posisi Laras membelakangi pintu masuk utama. Dia pun menoleh.

"Iya, Din."

Saat berpapasan jalan, Dinda pun menyapa Ibra.

"Eh, mas Ibra, apa kabar?" sapanya dengan ramah.

"Mas," sapa Laras pelan, seulas senyum pun terukir di bibirnya yang tanpa polesan itu.

"Baik," jawabnya ketus. Bukannya menyapa Laras, dia malah menatap nanar, tersirat benci di gurat wajahnya.

"Oh, syukurlah. Kita duluan, ya!" Dinda masih bersikap sopan meski dalam dadanya bergemuruh hendak menyerang.

"Siapa tadi, Ib?" tanya Bryan penasaran kala mereka sedang menunggu pesanan datang.

"Bukan siapa-siapa, Bry." Ibra menjawab agak ketus seolah mengisyaratkan tak ingin ditanya lebih lanjut.

"Oh."

Seakan paham, benar saja, Bryan tak lagi menanyakan lebih lanjut perihal dua perempuan yang tadi. Sempat menaruh curiga karena tatap Ibra yang tak biasa, akan tetapi liat gurat wajahnya seperti itu, Bryan lebih memilih untuk tidak ikut campur.

***

L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status