Share

Gadis Baik, Tapi Wanita Penghibur

"Apakah kamu menganggapku begitu murah?"

"Eh, tua bangka! Dengar ya, aku tidak akan mengampunimu!" Barbara menunjuk sang maneger menggunakan jari telunjuknya dengan tatapan tajam.

"Cih! Percuma toko besar dan terkenal, tapi orang-orang di dalamnya tidak mempunyai sopan santun!" desis Barbara dan berlalu pergi, dengan sorotan para pengunjung.

"Apa lihat-lihat? Sudah bubar!"

Barbara kembali ke hotel dengan perasaan kecewa dan sedih. Sepanjang jalan, ia menangis sambil mengoceh kesal pada karyawan butik tadi.

"Dia pikir, dia siapa? Mengusirku seenaknya, bahkan tidak menganggapku manusia. Dasar tua bangka!" umpatnya kesal.

"Permisi, Nona!" Langkah Barbara terhenti saat di depannya ada seorang pria dewasa lagi seumuran sama dengan pria tua bangka di butik.

"Apa?" Barbara mendongakkan wajahnya dengan raut wajah kesal.

"Anda mau kemana?" tanya pria itu baik-baik.

"Ke lantai atas." Barbara lantas berkacak pingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status