Share

10. pergi dari RS

Arini memegang perutnya dan terus meringis.

"Mbak! Tolong perutku sakit, Mbak." Ucapnya.

Langkahku tertahan saat di daun pintu, aku menoleh dan melihat keadaan Arini. Cairan putih bercampur warna kecoklatan keluar memberi noda pada celana warna cream yang Arini kenakan.

"Arini?!" Mataku melotot melihat apa yang terjadi padanya.

"Mbak, tolong panggilkan Dokter, perutku sakit sekali, Mbak." Titahnya dalam kesakitan.

Tanpa berpikir panjang aku pun segera keluar memanggil Dokter. Aku berjalan sambil berlari kecil di koridor rumah sakit hingga sampai di ruang perawat yang berjaga.

"Sust, tolong! Ada pasien gawat darurat." Kataku terengah-engah. Suster itu menatapku heran, dia menelisik dari atas hingga ke bawah. "Ibuk bukannya di infus dan di rawat di sini? Kok keluar? Itu darah di tangan ibunya?" Suter itu melihat tanganku yang ada darah mengalir pelan yang sudah mulai mengental.

Aku menyembunyikan tanganku ke belakang punggung. "Tolong, Sust. Itu yang jaga saya lagi kritis, dia ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status