Share

16. Suara desahan

Aku berjalan melangkah pelan menuju ruang keluarga. Ruang keluarga yang dulu hangat kini terasa begitu suram dan menyakitkan.

Apa ada yang peduli dengan rasaku? Apa ada mereka meminta maaf atas apa yang mereka tutupi dibelakangku? Tidak.

Aku duduk di kursi tunggal yang ada di sudut. Tepat di hadapanku Mas Reza dan Arini duduk di sana.

Mas Reza seolah lupa dengan janjinya, dia hanya sibuk dengan Arini tanpa menghiraukan ada aku yang tersakiti menyaksikan mereka. Entahlah. Apakah dia sengaja atau tidak yang pasti aku sakit menyaksikan ini.

"Tan. Mama mau bilang sama kamu di sini kalau sebenarnya Reza dan Arini ini mereka sud…."

"Aku sudah tau, Ma." Aku memotong cepat ucapan Mama.

Mereka semua menatapku bergantian.

"Oh, baguslah kalau kamu sudah tau. Jadi kita tidak lagi harus kucing-kucingan menutupi ini dari kamu. Jadi Mama Minta sama kamu, berbaik-baiklah pada Arini, ya. Karena bagaimana juga dia isteri Reza dan sekarang dia tengah hamil anak Reza, calon cucu Mama. Beruntungnya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status