Share

Bab 96. Luapan Hati yang Pilu  

Wuri berdiri dan menuntun Rindu kembali duduk. Dia memandang gadis kecil yang cantik dan pintar itu. Asda rasa campur aduk Wuri melihat Rindu, karena dia tahu Rindu adalah adiknya. Mereka punya ayah yang sama.

Tetapi Wuri tidak mungkin langsung mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Rindu mungkin tidak siap.

"Ayah kamu dan ibu kakak saling kenal. Mereka lama tidak bertemu, jadi mungkin kaget saja," kata Wuri.

"Sungguh?" ujar Rindu. Dia seperti tidak yakin dengan jawaban Wuri.

Wuri mengelus rambut Rindu yang panjang dan halus. "Iya. Kadang kita tidak bisa mengerti bagaimana orang dewasa menunjukkan perasaannya."

" Apa mereka akan lama, Kak?" tanya Rindu. Dia menoleh ke pintu yang menuju ke dapur.

"Hmm ... Kakak tidak tahu. Kita nonton film saja, mau?" Wuri mencoba mencair cara membuat Rindu teralihkan pikirannya.

"Iya, aku mau." Rindu tersenyum.

"Kakak ambil laptop dulu." Wuri ke kamarnya, mengambil laptopnya.

Felipe tidak tahu perlu bicara apa. Dia perhatikan saja bagaimana Wuri mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status