All Chapters of Call My Name Is Andra: Chapter 11 - Chapter 20
56 Chapters
Kembalinya Masa Lalu Andra
"Ya.. anak  itu Andra.""Karena  itu ayah  sangat yakin pada kemampuan  Andra  dalam  melindungi keluarga Ayah, Andra  bukan anak sembarangan.""Kamu  harus  berbaik hati padanya jangan  galak-galak!" Pesan Angkasa Wijaya. "Baik Yah... aku mengerti  sekarang.""Yah.. apakah  Alexs  akan  terus  mengincar  keselamatan kita?"  Diandra  merasa ketakutan ia  tidak  ingin  hidup dalam  teror yang akan  menghantui  hidupnya. "Ayah  juga  tidak bisa menjawab  pertanyaanmu, karena ayah  tidak  bisa  menebak isi  kepala si Alexs  itu. " Andai kita  bisa  membaca  fikiran  semua  orang," sela  Diandra. Angkasa  menggenggam tangan  Diandra  beliau mencoba  menenangkan  putri  kesayangannya  itu. 
Read more
Andra Menang MMA
Andra  berjalan  meninggalkan area  kafe  itu dan kembali ke kediaman Angkasa. Ia  masih  tak habis  fikir  Jerry  berani  menemuinya setelah  cukup lama  mereka  tak  bersua. Di depan pintu  rumah sang  security  yang  berjaga  melihat  Andra  menuju ke arahnya  langsung  membukakan pintu.  "Tuan  Andra  mereka  tadi  siapa, kenapa  begitu menyeramkan?" Tanya  security  itu pada  Andra. "Dia  .. dia itu  orang  yang  suka  mencari masalah, nanti jika  ia  kembali kesini  mencariku  tolong  bilang saja aku  tidak di rumah," ucap  Andra. "Baik  Tuan... saya akan melakukan  sesuai  peemintaan  Tuan," jawab  petugas  keamanan  itu. Andra melanjutkan  langkahnya  menuju 
Read more
Peluang
"Bergabunglah dengan club kami!" Suara  yang menghentikan langkah Andra. Andra tidak  jadi menutup pintu mobilnya. Ia masih  duduk  sambil menatap  seorang laki-laki  di hadapannya. Andra  mengkerutkan keningnya dan  dia  menatap  tajam  ke arah laki-laki  itu. "Maaf mengganggumu, tapi kami  butuh  orang sepertimu." "Belum  pernah  ada  yang  mengalahkan  Westley  sebelumnya tapi kamu  berhasil  menumbangkannya, begitu juga dengan Jack." "Aku  tidak  tahu  siapa  kamu tapi melihatmu  bertarung  sangat memembuatku  terpukau," ucap  laki-laki itu.  "Maaf  aku  tidak punya  banyak waktu karena  aku  hanya  iseng  mengikuti  pertandingan hari ini.""Aku  masih banyak  urusan yang harus aku kerjakan, maafkan aku." Andra  menutup pintu m
Read more
Dibalik Sikap Dingin Andra
Andra  melajukan  mobil  yang  dikendarainya. Sesekali Diandra  menoleh  kearah  jendela melihat  pemandangan yang  dilaluinya. Tak  ada  sepatah katapun yang  terucap dari  mulut keduanya hingga  Andra  bertanya  kemana  tujuan  gadis  itu sebenarnya.  "Maaf.. tujuan kita  kemana?" Andra bingung  melajukan kendaraannya  ke arah  mana."Terserah  kamu saja, aku hanya  ingin  berkeliling." Diandra  menjawab  pertanyaan  Andra  tanpa  menoleh  ke arah  Andra  ia masih  fokus  menatap ke luar jendela seakan  banyak  yang  sedang  ia  fikirkan. Andra  pun  diam dan  melajukan  mobil itu menuju pusat kota, karena  laki-laki  itu  bingung  jika  harus  berkeliling  tanpa  tujuan  yang  jelas se
Read more
Kesan Seorang Diandra Akan Sosok Andra
Diandra  mengikuti langkah Andra  menuju mobil  mereka  yang  terparkir  di  tepi  jalan. Andra  membukakan  pintu  mobil  untuk putri  majikannya  yang masih  terguncang  dengan kejadian yang menimpanya. Gadis  itu  meletakkan  tubuhnya  di bangku  depan  mobilnya. Tepat di  sebelah  Andra  menyetir. Andra  membuang  puntung  rokoknya dan  mulai  melajukan  kembali  mobilnya. Gadis di  samping  Andra  itu masih  diam  seribu  bahasa. Sesekali ia  menatap sang sopir  yang  juga  fokus  berkendara  tanpa  sepatah  kata  keluar  dari  mulutnya. Suasana hening  begitu  terasa  di dalam  mobil itu. Tiba-tiba Diandra  mulai  membuka  pembicaraan. "Kenapa  kamu  tadi  tidak langsung&nbs
Read more
Sisi Lain
"Ayah  angkatku  itu  mengambilku  dari kerasnya  hidup di jalanan,kerasnya  berjuang  di tengah  kesendirian, beliau mengajarkan aku  menjadi  manusia  yang  lebih manusia." "Hingga  sifat  liarku  perlahan  bisa dikendalikannya, tapi aku  tetaplah  monster  dengan masalalu  yang  gelap, jadi  wajar  jika  anda merasa takut  berada  bersama mantan pembunuh seperti ku," Terang  Andra. Mendengar  penuturan Andra mulut  gadis  itu  membisu. Gadis  itu mencoba  memahami  setiap kata  dari  mulut  makhluk yang  awalnya  dianggapnya  angker  itu. Dan pemikiran Diandra  tentang  Andra  sedikit  berubah.  "Sepertinya  ada  sosok lain  dari  dalam  diri laki-laki ini." "Apakah  dia  menyimpan  banyak&n
Read more
Perasaan Aneh
"Terserah kamu  mau  menganggapnya  hinaan  atau  pujian, tapi satu  hal  yang pasti  manusia  tak ada yang benar-benar  baik ataupun yang  benar-benar  buruk.""Terkadang  keadaan  dan  lingkungan  yang  mengubah manusia  menjadi seorang  monster," ucap Diandra. Andra  langsung  menoleh  dan  menatap gadis  itu."Kenapa  anda  bisa berfikir seperti itu?""Apa  menurut anda  saya  bukan orang  yang  harus  ditakuti?""Anda  orang kedua  yang  berfikiran beda setelah  mengetahui masa lalu saya, apa ini  anda katakan secara sadar?""Saya  bisa melakukan apapun pada anda di tempat ini?" Kata Andra mencoba  menggertak Diandra. "Ya.. aku  tahu, tadinya aku  berfikir seperti  itu, tapi kamu  yang  bilang  se
Read more
Cinta Pertama Diandra
Andra  masih fokus dengan jalanan di hadapannya. Tak seperti di awal perjalan suasana di dalam  kini terasa sunyi. Andra  melirik ke arah anak tuannya yang duduk di sampingnya. Wajah  penuh lelah nampak jelas tergambar dari wajah Diandra yang terlelap. Andra menghentikan laju mobil yang dikendarainya. Dilepaskannya  jaket miliknya dan di selimutkannya jaket itu pada tubuh gadis yang terlelap itu. Baru setelahnya mobil itu kembali melaju. Sepanjang perjalanan ucapan Diandra  masih terniang di kepala Andra. Ia tak menyangka  semudah itu Diandra percaya  terhadapnya. Hingga fikiran Andra  merasa bertanya-tanya. "Apakah  ayah Hiro  dulu juga berfikir hal yang sama dengan gadis ini?""Semoga  aku tidak mengecewakan kepercayaan yang ia berikan, dan Alexs  entah  apa yang akan ia rencanakan untuk keluarga Angkasa, tapi akan  ku pastikan ia tak akan bisa menyakiti anda nona," gumam Andra sambil me
Read more
Ungkapan Cinta Seorang Diandra
Andra  melajukan  mobilnya, ia sangat merindukan sosok sang ayah angkat. Diperjalanan Andra melihat ada  toko penjual bunga mawar dan  laki-laki itu menghentikan mobilnya dan segera turun. "Ini berapa?" Tanya Andra sambil  mengambil satu buket bunga mawar merah. Sang penjual mendekat ke arah Andra. "Oh  itu tiga ratus  ribu mas. Buat  pacarnya ya mas," ucap penjual itu dengan ramah. Andra  hanya tersenyum, lalu ia  mengeluarkan sejumlah uang dari dompet miliknya. "Ini  uangnya," ucap Andra sambil menyodorkan uang kepada sang penjual bunga tersebut. "Oh  iya mas terimakasih," balas penjual bunga itu. Andra pun berlalu meninggalkan toko itu dan  masuk kembali ke dalam mobilnya. Mobil  itu melaju menuju tempat pemakaman sang ayah angkat. Tak  berapa lama laki-laki  itu tiba di tempat tujuannya. Andra mematikan mesin m
Read more
Manusia Terdingin
Sesekali Diandra melirik ke arah laki-laki di sampingnya yang masih terlihat cuek. Andra memainkan ponsel hingga  makanan  yang mereka pesan tersaji di hadapan mereka. "Silahkan tuan ini pesanan anda," ucap pelayan itu sembari meletakkan beberapa piring menu makanan di atas meja. "Terimakasih," balas Andra. Pelayan itu pun meninggalkan Andra dan Diandra. "Makanlah, nanti  keburu dingin!" Andra mulai membuka pembicaraan, tapi Diandra makin  bingung dengan reaksi Andra yang datar seolah tak mendengar ungkapan perasaan gadis itu. "Ya," jawab Diandra singkat. "Gila ni cowok, bisa-bisanya ia secuek dan sedatar itu setelah aku mati-matian ngungkapkan perasaanku untuknya. Tidak ada jawaban ataupun respon apapun. Nih orang terbuat dari apa sih!""Bisa-bisanya aku jatuh cinta sama kulkas semacam dia, sadar Diandra  dia  sama sekali gak peduli sama kamu," gumam Diand
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status