Semua Bab The Reason Why: Bab 21 - Bab 30
93 Bab
20. Ancaman dan Permintaan
“NANAAAAA!”Athena yang sedang merapikan kamarnya, terlonjak kaget ketika mendengar suara teriakan dari dua orang yang menerobos masuk ke kamarnya. Alvin dan Alfred masuk dengan wajah yang terkejut sekaligus penuh dengan keingintahuan.“Apaan sih? Teriak-teriak gitu kayak di hutan aja.”“Na, kemarin sore Nana dianter balik sama Kak Ares?” Alfred bertanya setelah mendudukan diri di tepi kasur Athena.“Tahu dari mana?”“Mama nanya sama kita, katanya gini ‘Kalian pernah lihat ada cowok yang antar Kakak kalian pulang, nggak? Kalau lihat kabari Mama.’ Gitu kata Mama.” lanjut Alfred.“Tandanya, Mama udah pernah pergokin Nana sama Kak Ares, kan?” sambung Alvin.“Hmm.” karena malas, Athena hanya menjawab sekenanya.“Lebih baik kita kasih tahu Mama aja nggak sih, Al?” tanya Alvin kepada Alfred.“Iya nih. Kayaknya juga
Baca selengkapnya
21. Siapa Gadis Itu?
Athena berangkat sekolah dengan pikiran yang bercabang. Karena mendapat telepon tiba-tiba dari seseorang bernama Malik, ia jadi tidak bisa fokus untuk mengulas kembali materi yang akan dijadikan bahan ulangan harian. Iya, hari ini ia akan menghadapi ulangan harian di dua pelajaran, yaitu Sejarah dan Sosiologi. Gadis berusia 17 tahun itu sudah menghela napas sebanyak lima kali sejak dirinya mendudukan diri di kursi kelas. Sidney yang sudah ada di sebelahnya pun akhirnya merasa terusik dengan helaan napas berat dari sahabatnya. “Na, lo kenapa sih?” “Pikiran gue nggak bisa fokus, Sid.” “Bukanya lo udah belajar dari tiga hari lalu, Na? Lagian Sejarah sama Sosiologi materi kesukaan lo, kan?” Sidney yang menganggap Athena dibuat pusing karena akan menghadapi ulangan harian pun menjawab demikian. “Yah… lo bener. Harusnya gue nggak usah hilang fokus, toh belum tentu bokapnya mau ngancem gue, kan? Tapi kalau nanti gue disogok pake duit, gimana ya?” Ath
Baca selengkapnya
22. Atmosfer Yang Berbeda
Selama perjalanan menuju rumah Ares, Athena terus memikirkan perkataan Sela. Tentang dirinya yang perlahan mengubah Ares. Bagian mana dari diri Ares yang berubah? Dan apakah perubahan itu ke arah yang positif atau negatif?Sekarang ia yang sedang berada di dalam mobil Van berwarna hitam, berusaha untuk tetap tenang. Perjalanan selama 30 menit itu akhirnya membawa ia pada halaman besar rumah bak villa mewah dikelilingi kebun bunga. Athena keluar dari mobil Van, kemudian berjalan mengikuti Sela dan Malik menyusuri halaman rumah Ares sampai ke depan pintu rumah yang menjulang tinggi. Pintu terbuka lebar di hadapannya, menampakkan ruangan luas dengan rak-rak mewah di tepi berisi guci-guci antik dan juga barang mewah seperti batu-batuan yang sangat mahal. Selain itu, Athena bisa melihat beberapa frame berukuran sedang yang di dalamnya terdapat foto masa kecil Ares. Hanya foto masa kecil, tidak ada foto keluarga saat dirinya sudah dewasa atau sekadar foto kelulusannya.Malik
Baca selengkapnya
23. Koordinasi Situasi
Ares hampir sampai di depan rumah Athena. Namun ponselnya berdering menandakan telepon masuk. Ares melihat nama sang penelepon, tertulis ‘Istri Zeus’ di sana. Itu adalah Hera, Mamanya. Ares dengan cepat mengenakan earphone wearless dan mengangkat telepon tersebut. Mamanya jarang menelepon, dan hanya akan menelepon di saat keadaan sedang darurat atau genting.“Halo, Ma? Ada apa?”“Res? Kamu di mana? Mama butuh bantuan kamu.”“Aku di jalan, Ma. Lagi nyetir.”“Tolong jemput Mama di RS dong, Res. Mama harus cepet-cepet ke Resto nih.”“Pak Usep nggak nganter Mama?”Usep adalah sopir pribadi Hera.“Pak Usep izin cuti hari ini. Dan kamu tahu sendiri Mama paling nggak bisa naik taksi online atau ojek. Jemput, ya?”Ares terdiam sejenak. Memang benar Mamanya tidak bisa naik taksi atau ojek online karena Mamanya tidak mu
Baca selengkapnya
24. Hati Yang Terisi
Ares merebahkan tubuhnya pada kasur empuk berukuran king size. Ia membuka ponselnya saat mendapatkan notifikasi episode baru pada podcast Athena dengan judul ‘Dari Sang Penanya: Alasan Dia Apa?’ Langsung saja Ares menekan tombol play dan mendengarkan Athena yang mulai berbicara. “Hai. Hari ini aku akan bacain salah satu cerita yang masuk ke email ku. Tentang hubungan di akhir masa SMA. Pengirimnya seorang perempuan, dia ingin disamarkan menjadi Disa. Aku langsung bacain aja, ya.” “Halo, aku pendengar baru podcast Dengan Sang Kebijakan. Terima kasih sudah pilih cerita aku untuk dibacakan. Aku nggak tahu harus mulai dari mana, ini tentang dia yang menyerah atas hubungan kita. Memang, nggak pernah ada yang dimulai, jadi aku juga nggak bisa bilang ini akhirnya. Tapi aku inget banget, saat itu aku baru putus dari pacarku yang punya sifat sedikit toxic. Hubunganku dengan pacarku itu kukira akan bertahan lama, karena keluarga
Baca selengkapnya
25. Awal Mula Kedustaan
Athena menatap kedua adik kembarnya yang sedang bersiap diri untuk pergi ke rumah Ares. Semalam, lelaki yang sering disebut Athena sebagai Iblis itu benar-benar menelepon AL kembar dan mengajak mereka datang ke rumahnya dengan memberikan alamat. Athena tidak mengerti kenapa kedua adiknya tidak tahu malu seperti itu? Alfred dan Alvin juga mengajak Athena ikut, dan berkata mereka akan mengacau atau bertanya macam-macam pada Ares jika kakak sulungnya itu tidak ikut. Bagaimana bisa Athena balik lagi ke rumah itu? Suasana canggung yang pernah tercipta di antara dirinya dan Adikara belum sirna, lalu jika ia harus bersitatap lagi, apa yang terjadi? Malu setengah mati, pastinya. Walau Adikara dengan terang-terangan memintanya untuk menjaga Ares, tetap saja jika harus sampai datang lagi ke rumah itu, sedikit membuatnya tidak nyaman. Tapi apa mau dikata? Ia juga merasa tidak tenang membiarkan kedua adiknya mengacau di rumah orang. Jadi Athena ikut mempersiapkan diri, bahkan ia
Baca selengkapnya
26. Cerita Lama
Athena terdiam di tempatnya. Mengagumi wajah cantik Hera di usianya yang tidak lagi muda. Ia bisa langsung mengetahui dari mana asalnya gen rupawan milik Ares Adiwangsa. Wanita paruh baya itu tersenyum menatap mereka satu persatu, sambil berjalan mendekat. “Kok kamu nggak bilang bawa temen main ke rumah? Kalau tahu, Mama bisa buat makanan lebih banyak.” ucap Hera pada Ares. “Ah, ini juga mendadak sih, Ma.” Ares melirik ke arah Athena dan AL kembar, “Mama kok nggak ke rumah sakit? Nggak ada jadwal operasi?” “Mama ambil libur satu hari. Mama juga harus sisihkan waktu untuk kamu, karena Mama pikir kamu bakal kesepian di rumah setiap hari libur. Bagaimanapun, Xavier dan Fredi sudah punya kesibukan sendiri, jadi nggak bisa ngajak kamu keluar.” jawab Hera, ia melirik ke arah Athena sekali lagi, menyelisiknya saksama kemudian melanjutkan, “Tapi ternyata kamu sudah undang teman datang ke sini.” Alfred mendekat pada Alvin, kemudian berbisik sangat pelan, “Kaya
Baca selengkapnya
27. Kacau Balau
Athena mengikuti langkah kaki Hera. Ia sedikit cemas karena tidak tahu harus bagaimana. Perlukah ia bertanya sekadar basa-basi? Atau bercerita tentang Ares di sekolah? Ah, itu terlalu berlebihan. Untuk saat ini, diam lebih baik. Hanya jika Hera bertanya, maka Athena akan menjawab. “Saya tahu kamu sudah dua kali datang ke sini.” Kalimat yang keluar pertama kali dari Hera membuat Athena sedikit terkejut. Padahal ia tidak ingin membahas hal itu, tapi jika arah pembicaraan mereka ke sana, mau bagaimana? “Ah, i-iya tante.” Hera masih memunggungi Athena. Mereka sampai di dapur. Hera langsung membuka kotak bolu, kemudian memotongnya dan meletakkan di piring. Athena berinisiatif membantu memotong sementara Hera sekarang menyiapkan minuman dingin. Tidak ada ART yang terlihat, mungkin mereka juga diliburkan, pikir Athena. Hera berbalik, menatap ke arah Athena seraya tersenyum hangat, “Nggak usah gugup di depan tante. Santai aja.” katanya. “Iya t
Baca selengkapnya
28. Membodohi Diri
Ares menaikkan selimut untuk Hera setelah Athena pergi. Lelaki berusia 19 tahun itu terdiam setelahnya. Duduk di tepi kasur Hera. Memperhatikan wajah Hera yang matanya terpejam. Dalam hati ia berpikir bagaimana cara membuat Athena mengerti tanpa menjelaskan pada gadis itu?“Nggak ada perempuan yang bisa paham kalau kamu nggak ngejelasin, sayang.” mata Hera terbuka perlahan, senyum keibuan nampak di sana, “Mama paham Athena bukan gadis yang akan ikut campur urusan orang lain. Tapi sekarang dia udah jadi orang yang mengerti keadaan kamu. Dia orang terdekat yang akan selalu siap denger penjelasan dari kamu.”Ares sedikit terkejut karena Hera bisa tahu apa yang sedang dipikirkannya. Yah, tidak perlu heran. Meski Ares dulu pernah benci pada Hera, tapi ikatan antara seorang ibu dan anak tidak akan pudar sejauh apapun mereka.“Tapi aku nggak bisa bilang sekarang, Ma. Aku masih… masih…” Ares menarik napas dalam, “R
Baca selengkapnya
29. Menemukan Yang Dicari
Athena sudah tertidur selama 15 menit di dalam kelasnya. Upacara masih berlangsung sekitar 15 menit lagi. Gadis itu terbangun karena merasakan dingin di permukaan kulit. Matanya menangkap sosok Ares yang sedang berjongkok di sebelahnya dengan memegangi sebuah bantalan es batu yang ternyata ia tempelkan ke dahi Athena.“Ares?” Athena berusaha bangun, Ares membantunya duduk setelah meletakkan kompresan.“Kenapa nggak ke UKS?”“Males ketemu sama lo.”“Emang lo tahu gue di UKS?”“Lo emang sering bolos ke UKS, kan.” Athena mencibir.Ares tertawa pelan, lelaki itu mengusap puncak kepala Athena, “Kalau lo sakit, gue nggak tega gangguinnya. Jadi cepetan sembuh.”Athena membeku di tempatnya. Ia tidak mengerti kenapa detak jantungnya menggila. Sejak kapan juga ia merasa aneh ketika Ares menyentuhnya? Gadis itu berusaha berpikir positif, bahwa dirinya seperti itu karena seda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status