All Chapters of My Best Villian: Chapter 11 - Chapter 20
42 Chapters
Bab 11
Irene berada di sebuah mini kedai bersama Sanders teman lelakinya, terlihat ia sedang mengaduk kopi dengan kesal."apa? Ero mengendong seorang wanita tanpa busana," Geram Irene dengan syok saat mendengarkan penjelasan dari Sanders."Yah.. dia sangat cantik Ren,"Irene menatap Sanders dengan tatapan mata sinis. "masih cantik aku,"Sanders hanya menjawab dengan berdehem, "apa kau tahu siapa dia?"Irene mengambil gelang karet lalu ia ikatkan pada rambutnya, "Tentu aku mengerti.. dia adalah budak sex nya Ero,""Apa? Budak sex?" Sanders mengeraskan suaranya."Yah." balas Irene singkat.
Read more
Bab 12
"Ugghhh," Piero melepas hisapan itu pada puting kiri Cloris, terlihat puting Cloris sangat basah dan begitu merah memar.Piero mengelus puting kiri Cloris dengan jari telunjuknya, "sedikit lagi,"  ucap Piero memperhatikan dada Cloris dengan tatapan nafsu.Piero memasukan batang kemaluannya kedalam liang kewanitaan Cloris.Mengocok nya dengan cepat, sangat cepat, membuat kedua payudara Cloris naik turun tak karuan."Aghhhhh, ayo menjeritlah budak!" Bantah Piero menampar payudara kanan Cloris dengan sangat keras.Cloris meremas erat sprei bantal dengan sangat kuat, ia sudah tak mengerti, ia sudah tak tahan dengan semua ini. Tapi Cloris mencoba tak mengeluarkan air matanya, tidak..
Read more
Bab 13
"Yah... Karena kau tidak bisa melihat mana yang berpura-pura dan tidak,"  Ketus Cloris menyeringai Piero."Ayok pergilah cepat!" Piero  mendorong tubuh Cloris seperti yang dilakukannya pada Irene.Namun ini sedikit berbeda.. Cloris terjatuh dan menyentuh tanaman.Cloris berdiri tak menghiraukan sorak tawa seseorang dari samping kiri atau kanan, tangannya menepuk beberapa kali karena terkena tanah.Piero menepuk bahu Cloris satu kali, "kerjamu bagus," bisik Piero."Jangan mencari ku saat kau sudah mengetahuinya.. jangan sekali-kali menemuiku ketika dirimu baru menyadarinya.. karena sekarang aku sudah menyelesaikan apa yang seharusnya aku lakukan.. anggap saja kita tidak pern
Read more
Bab 14
Seorang wanita terus berjalan memasuki kapsul besar dan menikmati keindahan kota London.Ditemani matahari yang hampir tenggelam di arah Istana Buckingham, puncak Big Ben sangat sempurna. Warna emas menyala dari pantulan cahaya di ujung utara Istana Westminster tempat Big Ben berada, bukan dari cahaya ligthing lampu. Pemandangan menara setinggi 96,3 meter itu nyaris sempurna.Mungkin saat ini, disinilah dia bisa sedikit mengeluarkan perasaannya.Cloris berteriak kepada dunia yang tak pernah adil untuk dirinya, dia berteriak, "kumohon hentikan ini."Dia lelah, bagaimana pun keadaannya, sekuat apapun fisik dan batinnya namun dia adalah wanita, dia tetap wanita yang membutuhkan perlindungan dari seorang lelaki.
Read more
Bab 15
Drt... drt... ponsel Lindsey pun bergetar."Hallo.... ya Ero, ada apa?" jawab Lindsey dari suara telpon."Kau sudah di apartemen ku? Baikkah aku akan membuka pintu,"Cloris menjadi ketakutan mendengar nama ERO... ERO... ERO dia adalah lelaki jahat... bukan hanya jahat... tetapi kejam dan tak memiliki perasaan, tangannya sedikit bergetar, jantungnya sudah berdetak tak teratur, baru saja ia bisa bernafas lega karena bebas dari Ero, tapi sekarang ia mendengar bahwa Ero akan kesini? "Oh Tuhan ... aku harus bagaimana?" batin Cloris.Lindsey mengakhiri pembicaraan nya."Linds. Ero akan datang kesini? Untuk apa?" Tanya Cloris cemas."Aku t
Read more
Bab 16
Detik berubah menjadi menit, menit berganti menjadi jam, tak terasa sudah 1 minggu Cloris menjalani kehidupan nya tanpa ada nama Piero lagi di sisi nya.Ia bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah restauran cepat saji, "aku ingin memesan dua minuman dan dua makanan ini," ujar tamu tersebut sambil menunjuk pada buku menu."Baiklah, silahkan tunggu nona," Cloris berusaha sangat ramah kepada setiap pembeli.Mulailah ia mengambil dua gelas lalu ia menuangkan vanilla latte, ditambah serbuk coklat sebagai hiasan topping di atas nya."Clo, ini waktumu istirahat, biar aku yang menangani ini," tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menepuk pundak Cloris."Oh astaga Anna, kau membuatku kag
Read more
Bab 17
Cloris terbangun dari tidurnya, matanya melirik ke arah jarum jam. "Astaga mengapa sudah siang, padahal aku merasa baru memejamkan mataku," mulut Cloris mengeluarkan uap khas bangun tidurnya.Saat ia sudah rapi dengan baju yang dikenakan, Cloris hanya butuh membaurkan bedak tabur di area wajahnya, mungkin hanya sebagai penyegar dan lipstik berwarna pink glossy untuk warna bibir favoritnya.Beberapa menit kemudian saat Cloris sampai di tempat kerja"Hai Anna, bagaimana kabar anakmu? tanya Cloris dengan mengiris beberapa potongan wortel."Seperti biasa Clo, sangat rewel," ucap Anna dengan memarutkan keju di atas roti bakar."Baiklah aku akan mengantarkan pesanan ini dahulu Clo." Anna p
Read more
Bab 18
Di sisi lain....."Astaga perutku sangat lapar," Cloris menggerutu di dalam motel sendirian.Cloris mengambil beberapa uang di meja, ia pun membeli beberapa makanan untuk perutnya yang lapar."Ero itu adalah Cloris," ucap Derry yang hampir dua jam selalu mengamati motel tersebut.Flashback"Tunggu .. itu adalah Cloris," ucap Irene pada Malio, dan Malio pun melihat bahwa benar itu memang Cloris."Jadi kau sembunyi disini." Irene tersenyum.Namun Irene melihat Cloris terburu-buru berbalik badan sehingga menjatuhkan sebuah nampan dan ia pun pergi begitu
Read more
Bab 19
Jika saja disini terdapat mesin waktu, mungkin saat ini ia ingin memutar kembali beberapa menit lalu agar tak menemui sosok lelaki yang berdiri di depannya, "urus lah kehidupan mu dengan Irene, aku berjanji takkan menganggu nya kedua kali.""Aku tidak perduli tentang apa jabatanmu Ero, aku juga tidak takut jika kau menghukum ku saat ini, tapi yang jelas aku ingin kau benar-benar pergi dari hadapanku," ucap Cloris tanpa menatap mata Piero.Piero memundurkan tubuhnya perlahan, menatap wajah Cloris dengan teliti, "kenapa kau pucat?""Pergiiii!" teriak Cloris.Cloris benar-benar ketakutan jika pria yang di cap iblis mengetahui bahwa sebenarnya sekarang ia telah berbadan dua, "pergilah Ero! pergilah dari hadapan mataku." Cloris  mendo
Read more
Bab 20
"Kau tidak bisa seperti ini Ero, aku kekasih mu.""Yah.. itu dulu tapi sekarang kau hanya sampah bagiku." Ero melepas cekikan itu."Jerry tolong bersihkan sampah satu itu." perintah Piero.Jerry mengusir Irene agar Irene tak mengalami hal yang lebih buruk lagi "pergilah Irene jika kau ingin masih hidup."Irene memasang wajah kesal dan memilih pergi. "lihat saja kau Ero." batin Irene.******************Pagi ini Cloris hanya termenung di kursi, bahkan ia belum tertidur, pikirannya sungguh kacau, "mengapa aku harus bertemu dengan pria jahat itu lagi."Matanya melirik ke arah jarum ja
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status