Semua Bab My Daughter's Teacher: Bab 31 - Bab 40
112 Bab
Part 31
Jasmine sampai di bimbel miliknya dengan menggunakan taksi bertepatan dengan kedatangan Shagun yang juga baru sja turun dari mobil dengan supir yang membukakan pintu mobil untuknya.“Kak Jasmine!” Seru Shagun seraya berlari menghampiri Jasmine.“Loh Shagun, kamu kok masih pakai sragam sekolah kamu? Memangnya kamu nggak pulang ke rumah dulu?” tanya Jasmine.“Enggak. Aku mau langsung ke sini aja, biar cepet,” sahut Shagun dengan wajahnya yang terlihat sangat ceria.Jasmine meneguk air liurnya dengan suyah payah karena melihat wajah Shagun yang tetap ceria mesti saat ini anak itu telah menjadi korban dari keegoisannya dan ketidak profesionalannya dalam bekerja.“Ayo kita masuk.” Jasmine mengulurkan tangannya pada Shagun yang tentu saja disambut Shagun dengan senang hati.“Selamat siang, Bu Jasmine. Hai, Shagun,” sapa Mira begitu Jasmine dan Mira berjalan melewati meja Mira.&ldq
Baca selengkapnya
Part 32
Jasmine berlari menuju kursi kerjanya. Ia mendudukan dirinya di kursi kebesannya itu dengan tujuan agar Jagat tak akan bisa lagi mendekatinya.Jagat berjalan menghampiri Jasmine. Terpaksa ia harus duduk di kursi yang terletak di seberang meja kerja Jasmine.“Mengapa kamu pindah les di sini? Kamu menghindari saya?” tanya Jagat.“Terus terang saya merasa sangat tidak nyaman bila datang ke rumah Anda, apalagi sampai bertemu dan ada kontak fisik dengan Anda,” ucap Jasmine.“Itu berarti kamu adalah guru yang tidak profesional.”Jasmine membelalakan matanya ketika mendengar kalimat yang Jagat lontarkan untuknya. “Anda yang membuat saya menjadi tidak profesional dengan pekerjaan saya!” seru Jasmine karena ia merasa terhina dengan ucapan Jagat.“Mengapa kamu malah menyalahkan saya?”“Iya karena Anda yang memulai hal konyol ini.”“Hal konyol apa? Saya nggak me
Baca selengkapnya
Part 33
Setelah pulang dari bimbel miliknya, Jasmine terus mengurung dirinya di dalam kamar. Padahal biasanya jika ada sedikit waktu luang pasti akan ia gunakan untuk membantu mamanya memasak sekaligus untuk belajar memasak seperti yang dikatakan mamanya bahwa seorang perempuan harus bisa memasak untuk keluarganya kelak. Jika tidak ia biasanya akan mengisi waktu luangnya di rumah dengan berkumpul dengan orangtuanya di lantai bawah, namun akhir-akhir ini ia malah lebih memilih sibuk dengan kesendiriannya.Jasmine menoleh ke arah pintu ketika pintu kamarnya yang terbuka diketuk oleh seseorang.“Bik Lastri?”                               “Mbak Jasmine, makan malamnya sudah siap,” ucap Bik Lastri.“Iya, sebentar lagi aku turun,” ucap Jasmine.Setelah Bik Lastri pergi, Jas
Baca selengkapnya
Part 34
Keesokan paginya Jasmine kembali beraktifitas seperti semula. Ia pergi ke sekolah untuk mengajar, setelah mengajar di sekolah usai ia pergi ke bimbel miliknya. Tak ada yang aneh dalam hidupnya. Ia pun merasa nyaman setelah mengungkapkan perasaan keberatannya pada Jagat. Ia sudah bertekat membuka hati untuk Leo karena saat ini hanya Leo yang pantas untuk bersanding dengan dirinya.Hari ini Jasmine harus pulang lebih awal untuk mengunjungi apartemen kakaknya bersama orangtuanya.Masih sama dengan hari-harinya yang lalu, sampai saat ini pun Jasmine masih menggunakan taksi saat ia akan bepergian ke mana pun. Awalnya ia trauma mengemudikan mobil namun setelah beberapa lama ia memakai jasa taksi, ia malah lebih nyaman memakai taksi. Mungkin ia akan mempertimbangkan tawaran papanya yang menyuruhnya memakai jasa supir.“Mama, aku pulang,” ucap Jasmine saat memasuki rumahnya.“Jasmine, kamu mandi dulu deh sana,” ucap Mardina.“
Baca selengkapnya
Part 35
Masih sama seperti waktu lalu, kali ini Jasmine juga meminta Shagun datang ke bimbel miliknya untuk les privat karena sampai saat ini ia masih menghindari Jagat.“Hai, Shagun.” Sapa Jasmine saat Shagun baru saja masuk ke ruangannya. Melihat Shagun yang kembali datang masih dengan memakai seragam lengkap sekolahnya membuat hatinya tak tega. Harusnya dirinyalah yang datang ke rumah Shagun, bukan Shagun yang harus datang ke tempat bimbelnya ini. Lagi-lagi ini semua hanya gara-gara keegoisannya.“Hai, Kak Jasmine,” sapa Shagun.“Duduk dulu biar Kak Jasmine siapkan makan siang buat kamu dulu,” ucap Jasmine.“Nggak usah, Kak Jasmine.” Shagun duduk di sofa dan meletakan tas bungkusannya di atas meja.“Loh kenapa, Shagun? Kamu belum makan siang kan?” tanya Jasmine heran.“Tadi sebelum ke sini aku udah beli makan siang kok. Aku minta tolong ke Pak Supir buat belikan aku makan siang ter
Baca selengkapnya
Part 36
Hari ini hari jum’at, seperti biasanya setiap hari jum’at sepulang sekolah Shagun menuju JM Smart untuk les privat. Seperti hari selasa lalu, kali ini ia juga membawa makan siang untuk dirinya sendiri dan untuk Jasmine.“Hai, Shagun.” Sapa Mira saat Shagun melewati ruangannya.“Hai juga, Bu Mira.” Sahut Shagun seraya tetap melanjutkan langkah kakinya menuju ruangan Jasmine.‘Tok tok tok.’                                   Shagun mengetuk pintu ruang kerja Jasmine sebelum ia masuk. “Hai, Kak Jasmine.” Sapa Shagun seraya mendorong pintu agar ia bisa masuk ke ruangan Jasmine.“Shagun?!” Jasmine berdiri dari kursi kerjanya. Ia menyentuh keningnya karena ia lupa bahwa hari ini adalah jadwal ia memberi les privat ke
Baca selengkapnya
Part 37
Sepulang dari restoran sampai menuju tempat bimbingan belajar miliknya, Jasmine terus saja teringat dengan Jagat yang tak memperdulikannya saat tadi di restoran. Apalagi ia juga melihat bahwa Jagat tak sedang makan sendiri. Pria itu pergi dengan seorang perempuan yang tak kalah cantik dari dirinya. Mendadak seperti ada sebuah benda yang menghujam dadanya hingga ia merasa sangat sesak dan sulit untuk bernafas. Rasanya ia juga ingin menangis melihat kenyataan bahwa ternyata Jagat tak benar-benar mencintainya, padahal saat itu berkali-kali Jagat sudah menyatakan cinta kepadanya.“Jadi ternyata ungkapan cinta Pak Jagat yang beberapa kali sudah dia katakan padaku itu adalah cinta palsu. Apa maksudnya? Jika dia benar-benar cinta sama aku harusnya nggak segampang itu dia melupakan cintanya sama aku kan. Hanya selang dua bulan masa iya dia udah gandeng perempuan lain. Segampang itukah dia move on? Astaga, dasar duda menyebalkan!” gerutu Jasmine.“Sudah. Lupak
Baca selengkapnya
Part 38
“Ada apa, Joana? Kita tidak perlu bersikap seperti ini karena ini bisa merusak citra saya. Untung saja klien kita belum datang, jadi mereka tidak bisa melihat kekonyolan kita ini.” Ucap Jagat setelah ia dan Joana masuk ke sebuah ruangan privat di resto.“Bapak lupa kalau demi agar Bapak dekat sama perempuan yang Pak Jagat sukai, saya sampai rela bohongin pria tadi?! Saya kan dulu itu pura-pura hamil, Pak. Masa iya sekarang saya malah jalan sama Pak Jagat, nanti dikiranya saya ini istrinya Pak Jagat atau perempuan yang punya hubungan sama Bapak.”“Memangnya kenapa? Pria itu kan tidak kenal sama kita, Joana! Lagipula apa hubungannya kamu bohong tentang kehamilan kamu waktu itu sama pertemuan kita sama mereka?” Wajah Jagat masih tegang karena belum menyadari apa yang sudah terjadi.“Ada hubungannyalah, Pak.” Joana menatap Jagat dengan pandangan frustasinya.“Masalahnya tadi siang saya perhatikan perempuan
Baca selengkapnya
Part 39
“Hai, aku Joana. Kamu temannya Jagat?” Joana mulai membuka suaranya. Ia begitu ramah menyapa Jasmine.“Bukan, dia bukan temanku. Dia adalah guru les privatnya Shagun.” Jagat menjawab pertanyaan yang Joana tunjukan untuk Jasmine sebelum Jasmine sempat menjawabnya.Mendengar kalimat Jagat tentu saja membuat Jasmine semakin kesal. Meskipun yang Jagat katakan itu benar namun tak seharusnya pria itu langsung menjawab demikian. Itu sangat melukai hatinya.Sebisa mungkin Jasmine mengendalikan emosinya agar tak terpancing oleh ucapan Jagat. Ia mengatupkan bibirnya dan menggenggam tali tasnya begitu kuat sebagai pelampiasan amarahnya untuk Jagat.“Cantik ya, masih muda lagi. Aku harap kamu nggak tergoda sama ....”“Jasmine. Namanya Bu Jasmine, aku biasa memanggilnya seperti itu,” sela Jagat.“Bu Jasmine, nama yang cantik, secantik orangnya. Dan aku harap kamu nggak tergoda sama Bu Jasmine kalau Bu
Baca selengkapnya
Part 40
Akhir pekan pun tiba, hari ini terakhir Jasmine mengajar di sekolah dan di tempat bimbelnya. Hari ini juga jadwalnya ia memberikan bimbingan belajar Shagun.Untuk kesekian kalinya Shagun datang ke JM Smart untuk les privat dengan Jasmine karena Jasmine masih tak ingin datang ke rumah Shagun.Sedari tadi Jasmine ingin bertanya pada Shagun tentang Jagat dan perempuan yang akan menjadi ibu sambung Shagun bernama Joana itu, namun setelah beberapa kali menimbang-nimbang ia pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Shagun.“Ada apa, Kak?” tanya Shagun. Ia merasa jika guru les privatnya itu bertingkah aneh karena sedari tadi terus saja memandang ke arahnya.“Nggak kok, kamu teruskan saja belajarnya,” ucap Jasmine.“Kak Jasmine ada masalah atau mau ada yang Kak Jasmine tanyakan sama aku?” tanya Shagun.“Enggak kok. Ya udah, kamu lanjutkan belajarnya ya.” Jasmine mengulas senyumannya untuk S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status