All Chapters of Cinta 80 kg: Chapter 41 - Chapter 50
96 Chapters
Lie
“Bangsat!”Hida memukul wajah Arie, Irena kaget dan memisahkan mereka. Irena meminta Pie membawa Hida pergi sementara itu dia tersenyum dan menjabat tangan Arie. Berusaha tegar dan menerima kenyataan pahit, karena menurutnya sebaiknya dia melepaskan apa yang sudah tidak lagi menginginkanya. Semua yang telah dia berikan hanyalah dosa yang tidak perlu diingat lagi. “Selamat, dan terima kasih atas semuanya. Aku turut berbahagia untukmu, Kak.” Irena pergi berbalik dengan air mata berlinang, Arie terduduk lesu di lantai.“Rie, lu udah bego banget dan sekarang biarin gue mengejarnya. Lepasin dia buat gue.” Igna tertawa miris sebelum pergi mengejar Irena.Dewi mengusap pundak lelaki itu namun Arie menepisnya dengan kasar. Dao keluar dari kamar rawat ibunya dan menatap keponakannya yang kini sudah kalah telak dari segalanya. "Rie, sebaiknya kamu pulang saja. Mamamu sedang kritis sekarang jika melihatmu dia ak
Read more
Adorable
Irena berdecak kesal, ini sudah hampir 30 menit dia menunggu di parkiran tapi pemuda bernama Igna itu tidak datang juga. Dia pun kembali menghubunginya dan kali ini terangkat. Namun bukan suara Igna melainkan orang lain. "Halo, Lo Irena ya?""Iya, ini Irena mana Kak Igna?" "Gue Iqbal dan si Igna sekarang ada di rumah sakit dekat kampus lo tahu 'kan?""Astaga? Kok bisa?" "Lo ke sini aja terus liat sendiri." ujar Iqbal. Irena pun tergesa-gesa pergi toh rumah sakit itu hanya butuh jalan kaki beberapa kilo saja, dan berada di seberang jalan. Irena merasa khawatir bagaimana pun juga Igna adalah temannya. Sesampainya di rumah sakit dia langsung mencari ruangan yang tadi dikirim oleh Iqbal lewat telepon. Di sana ada beberapa mahasiswa berseragam PDL Tekhnik. "Lo Irena?" "Iya, Kak Igna kenapa?" "Gue Iqbal yang tadi di telepon, Igna lagi dirawat sama Dokter. Dia ditusuk pisau sama senior gara-gara kem
Read more
I go
Gadis berpipi chubby itu berdiri di dekat jendela kamarnya. Menatap bintang di langit yang berkelip dengan indah. Semilirnya angin malam membuat suasana hatinya terasa gundah. Apa yang dia lakukan sudah baik. Pergi dan lupakan semua yang sudah terjadi, tidak ada lagi kisah cinta diantara dirinya dan Arie Lucas. Semua kenangan indah bersamanya akan dia simpan dalam sebuah kotak bernama Pandora dan membuangnya ke dalam Palung terdalam di dalam lubuk hatinya. Dia menarik napas panjang dan mencoba membuat hatinya bahagia. 'Aunty, aku ikhlas menolong Mama Ayuni. Aku minta maaf mungkin ini adalah terakhir kalinya aku bertemu dengannya. Aunty terima kasih atas segalanya, akan sangat tidak baik jika Mama Ayuni menemui saya. Bagaimana pun juga Dewi adalah calon istri Kak Arie.' ucapnya kala di rumah sakit tadi. Dao hanya bisa pasrah dan mengangguk. Irena mendonorkan darahnya pada Mama Arie dan setelah itu dia pulang dengan hati yang lega. Sayup-sayup terdengar suara petikan gi
Read more
you're beautiful
Irena duduk di tikar bersama Igna. Cowok itu sedang lahap memakan nasi hangat dengan sayur asem dan ikan tembang goreng. Perutnya terasa lapar, dia enggak suka bubur rumah sakit. Padahal Ayah dan Ibunya akan datang hari ini. Seharusnya dia masih dirawat tapi dia bersikeras pulang, orang tuanya juga baru bisa pulang hari ini karena kemarin ada masalah di sana. Selesai makan, dia duduk di sisi ranjang sambil meminum teh hangat. "Mantap. Enak banget, kenyang." Kata Igna sambil mengelus perutnya. Irena membereskan rantang bekas makan Igna dan hanya menggelengkan kepalanya saat melihat makanan yang dia bawa habis, hanya tersisa sayur asemnya sedikit lagi. Tak lama sebuah mobil mewah berhenti di depan kostan Igna. Dari dalam turun dua orang dewasa yang tampak cemas dari raut wajahnya. "Igna! Ini Mama!" Irena membuka pintu kostan Igna dan melihat dua orang dewasa itu tampak mengernyit heran ada seorang gadis gemuk di depan mereka. "Mama, Papa udah datang?"
Read more
confession
Irena memulai pekerjaanya di pet shop milik Mas Rino, pekerjaan di sana cukup gampang hanya membersihkan toko, lalu menata barang dan melayani pembeli. Pet Shop juga memiliki klinik hewan dan ada satu Dokter yang bekerja di sana namanya Dokter Hannie, dia adalah istrinya Mas Rino. Dokter Hannie sangat ramah seperti Mas Rino. Mereka belum dikaruniai keturunan jadi Dokter Hannie setiap harinya akan berada di klinik, terkadang merescue anjing atau kucing yang membutuhkan pertolongan. Cara untuk melupakan mantan adalah belajar mencintai diri sendiri atau mencintai sekitarmu. Contohnya Irena, sejak bekerja di pet shop dia menghabiskan waktunya dengan mengajak bermain para kucing di sela-sela istirahatnya.  "Hai,"  "Loh, Kak Igna ngapain ke sini?" tanya Irena saat melihat pemuda itu sudah berdiri di depannya dan tersenyum cerah.  "Mau ajak makan malam nanti, btw Gue ulang tahun hari ini, jadi...." "Eh, serius? Ya ampun, maaf Gue lupa." 
Read more
New Love
Cinta tidak ada yang tahu, ketika datang pada hati seseorang membawa dampak yang luar biasa besar. Terkadang cinta yang dirasakan oleh kita terhadap seseorang itu berbeda-beda. Begitu juga cinta yang dirasakan oleh Irena dari Igna, perlakuan Igna padanya tidak berubah sama seperti saat masih berteman, hanya saja sekarang bagi Igna gadis chubby itu adalah prioritas kedua setelah ibunya. Igna romantis dengan caranya sendiri dan benar-benar membuatnya nyaman. "Bangun kebo! Astaga mau bolos lagi huh?" Irena mencubit pipi kekasihnya yang kini sedang tidur dengan pulas di kamar kostan barunya. Ia Igna kemarin pindah ke kostan yang lebih dekat dengan rumah Irena, bucin sekali memang cowok satu ini. "5 menit lagi sayangku." "Bangun, atau aku sirem pakai air kobokan nih." Membangunkan kekasihnya adalah rutinitas baru Irena. Gadis itu akan bangun pagi dan setelahnya membangunkan Igna, apalagi cowok itu sudah berada di semester akhir harus rajin ke kampus
Read more
Trauma
Orang bijak berkata jangan lepaskan masa lalu dan tata masa depan. Jangan terpuruk pada masa lalu dan jangan juga terjebak di masa depan. Tapi kalau terjebak di antara ibu-ibu yang antri minyak langka piye carane? Setulus apa pun kekasih barunya mencintai dia, tetap saja namanya trauma pasti ada, bukan enggak bersyukur tapi sebagian manusia ada yang selalu merasa inscure. Begitu pula dengan Irena. Gadis berpipi berisi itu sekarang sedang galau, gara-gara omongan orang-orang tentangnya. 'Coba diet, jangan gitu terus biar cowok kamu betah. Dulu kamu dicampakkan gara-gara gendut pasti 'kan? Bohong banget cowok sekarang, kalau bilang terima apa adanya mereka cuma lagi kamuflase buat enggak nunjukin jati diri mereka yang sebenarnya.' itu kata teman sekelasnya. Lalu dia bertemu dengan para ibu-ibu arisan yang baru pulang dari rumah tetangganya, mereka bergosip ria tentang bentuk tubuhnya yang tidak pernah menyusut. Irena bukan enggak mau diet tapi dia udah ratusa
Read more
Cause i love you
Irena meremas tangannya yang gugup, dia menunggu Igna yang masih on the way dari kampus, saat mengirim pesan Igna masih menjalani ujian. Tak lama dari kejauhan suara motornya terdengar, dia berhenti di depan kostan dan membuka helm full face miliknya. Irena menunduk saat mereka bertemu pandang. Igna tidak berkata apa pun namun membawa gadis itu ke dalam rengkuhannya. Gadis chubby itu kini menangis tersedu-sedu di pelukan Igna, merasa bersalah sudah mengacuhkan lelaki di hadapannya, menyamaratakan dia dengan mantan kekasihnya. "Maaf." "Sssttt ... jangan nangis oke, kamu enggak boleh nangis. Aku enggak izinkan kamu nangis." kata Igna menyapu air mata kekasihnya dengan ibu jarinya. Irena terisak, dia merasa sangat bersalah dan tidak jujur dengan Igna. "Masuk dulu yuk, enggak enak sama orang-orang." Igna membawa kekasihnya ke dalam kostan. Irena duduk di sofa dan Igna melepaskan jaket yang membungkus tubuhnya lalu mengambil air mineral di botol dan
Read more
A Secret
Arie menutup teleponnya lagi, sesering itu dia mengawasi wanita yang pernah dibuangnya. Dia menyelesaikan kuliahnya dengan cepat, tanpa menunggu waktu terakhirnya di Belanda dan ingin secepatnya memegang perusahaan. Hari ini dia akan berkunjung ke Singapore untuk menemui Mamanya dan bicara lebih baik daripada terakhir kali. Arie akan meminta maaf dan memperbaiki hubungannya dengan sang Mama. Dia selalu bertanya tentang keadaan Mamanya pada Aunty Dao dan Mamanya sudah sehat kembali seperti sedia kala. Arie menggeret koper miliknya, memakai kacamata hitam yang membuat dia terlihat seperti idol yang sedang berjalan di red carpet. Semua orang menatapnya terutama kaum wanita. Usianya kini sudah menginjak 24 tahun semakin terlihat matang dan dewasa. "Hallo Aunty, apa Mama ada di apartemennya?" "Ya, dia tidak ke mana-mana. Datang saja dan bicara yang perlahan jangan pakai emosi oke." "Terima kasih, Aunty." Dia menutup panggilannya dan mem
Read more
A problem
Irena duduk di luar menunggu Dokter membawa hasil pemeriksaan kepada Ayahnya. Dia terlihat cemas hingga sejak tadi terus meremas tangannya. Igna duduk disampingnya, mengambil tangan sang kekasih dan mengusap lembut, berharap bisa memberikan ketenangan. "Bapak akan baik-baik saja, percaya sama aku." kata Igna mengusap kepala kekasihnya. Hida mondar-mandir, dia juga cemas dengan keadaan ayahnya. Pintu ruang rawat terbuka, lalu seorang pria berjas putih keluar dari sana. Hida dan Irena buru-buru menghampirinya. "Dokter, bagaimana keadaan Bapak saya?" tanya Igna. Mak Esih juga menunggu jawaban dari sang dokter. "Beliau baik-baik saja, hanya terkilir. Tidak apa-apa, tidak ada luka yang parah. Hanya saja tolong perhatikan tekanan darahnya yang kadang tinggi. Jangan beri makanan yang memicu atau jangan sering begadang." "Baik, terima kasih Dokter." ujar mereka semua, merasa lega. Satu per satu melihat keadaan Pak Tatang. Karena tidak memungkinkan semua di rumah sak
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status