Semua Bab Cinta Dibalik Senjata: Bab 41 - Bab 50
88 Bab
Chapter 40
Raynelle terus kepikiran dengan apa yang Aaron katakan, lelaki itu benar jika Raynelle terus mengikuti jejak orang tuanya maka tak mempungkiri juga jika anak cucunya kelak juga akan mewarisi hal yang sama.Selama dua puluh tahun Raynelle hidup di keluarga Jackinson, sejak usianya baru beberapa tahun saja ia sudah di perkenalkan dalam dunia klan hitam dan bagaimana cara bertahan.Rasa sakit bahkan telah menjadi sahabat Raynelle, selama hidupnya yang tertanam dalam pikirannya adalah kewaspadaan dan kebencian. Raynelle termenung cukup lama sampai mendadak sebuah tepukan membuatnya terkejut.“Apa yang membuatmu berpikiran sampai sedalam itu, Rayn?” ucap Laurent sembari duduk di kursi sebelah Raynelle.Raynelle bersandar kemudian menghembuskan nafasnya, ia tak bisa bercerita pada Laurent karena kewaspadaannya terkahap siapapun membuat Raynelle tak mudah percaya. Jangan sampai Laurent mengetahui isi pikiran Raynelle kemudian memanfaatkannya.Tangan Laurent menepu
Baca selengkapnya
Chapter 41
Brakk! Tubuh Raynelle menubruk loker akibat dorongan yang Claire lakukan. Bukannya marah, Raynelle hanya menghela nafas karena tubuhnya mendadak di dorong dari belakang. Berbalik dengan santai menatap Claire yang tengah emosi.“Entah hantu mana yang membuatmu mendorongku sekeras tadi. Kapan kau puas menggangguku, hm?” ucap Raynelle.“Jangan pikir kau telah menunjukkan jika dirimu adalah putri keluarga Jackinson lantas kami takut padamu.”Alis Raynelle naik sebelah, “Oh ya? Lagi pula siapa yang menakut-nakuti perempuan penakut seperti kalian?” Raynelle menyeringai. Claire mendekat selangkah menatap tajam pada Raynelle, “Jauhi Chris.” katanya.Raynelle menahan tawa, rupanya Claire masih belum melepaskan Chris meskipun Claire sudah memiliki pasangan untuk acara prom. Dan ya, besok adalah acara tersebut di lakukan. Claire pasti takut kalah jika posisinya tergantikan oleh Raynelle, itulah tujuan Raynelle sebenarnya.“Menjauhi Chris, bagaimana kau mengatakan hal itu. Aku dan Chris s
Baca selengkapnya
Chapter 42
“Tadi kau ingin berkata apa?” tanya Chris setelah dia dan Andrew keluar dari kelas.Andrew hanya tersenyum, Chris meninju lengan sahatnya dengan kesal karena tak kunjung bicara setelah membuatnya penasaran. “Sebenarnya kau ingin mengatakan apa, jika kau ingin beradu denganku nanti kita menuju ke ring.”“Kita cari tempat bersantai yang cocok untuk berbicara.” Andrew merangkul Chris dan tujuan mereka adalah sebuah caffe yang letaknya tak begitu jauh dari sekolah mereka.Chris masih menunggu tapi Andrew tak kunjung bicara.“Kemarin kamu mengatakan jika Raynelle memiliki otot yang memungkinkan aku bisa saja kalah padanya, aku sudah membuktikan sendiri apa yang kamu katakan sepertinya tidaklah benar.”“Maksudmu? Kau dan Raynelle berkelahi?” tanya Chris tak habis pikir.Andrew mengangguk, “Tenang saja, aku tidak melukainya sedikit pun, hanya mencoba seberapa benar apa yang kamu katakan mengenai kemampuannya. Tapi aku akui dia memang tidak seperti gadis keba
Baca selengkapnya
Chapter 43
Raynelle berbalik menyapa dua lelaki tadi yang mengikutinya sembari tersenyum, “Well, selamat datang. Sepertinya usaha kalian mengikutiku tidak sia-sia, bagaimana jika salah satu di antara kalian berlatih boxing denganku di sini?” ucap Raynelle.Chris mengedarkan pandangan, tempat itu sepi hanya ada Raynelle dan satu lelaki berbadan besar yang tak lain adalah Jay. Langkah Chris mendekat dan semakin dekat sampai dia dekat dengan Raynelle berjarak dua meter.“Kau sering ke tempat ini dan apa ini yang kau maksud sebagai kesibukan yang tak bisa aku ganggu?”“Kau tak pernah tau bagaimana jika seseorang menyukai sebuah hobi yang tak bisa di lewatkan, dan aku memiliki hobi dengan bermain tinju. Hanya aja orang-orang yang sering latihan di sini sedang tidak hadir, bagaimana jika di antara kau dan Martin menjadi temanku berlatih.” Raynelle menyunggingkan senyum seperti tak terjadi apa-apa meski dalam hati ia berharap Chris dan Martin segera pergi agar Raynelle bisa segera mel
Baca selengkapnya
Chapter 44
Keesokan harinya, Raynelle berniat untuk menyiapkan gaun persiapan nanti malam di acara prom. Ia harus tampil semaksimal mungkin karena di acara tersebut dirinya akan menjadi seorang Queen merebut tahta yang sudah Claire duduki sebelumnya.Setelah mendapatkan posisi Queen, Raynelle hanya perlu menunjukkan jika dirinya bukan lagi orang yang bisa di rendahkan, kepercayaan diri Raynelle sangat tinggi untuk memenangkan pemilihan.Sebuah butik Raynelle datangi pada pukul sepuluh pagi, tapi yang tak Raynelle duga adalah dirinya melihat Chris di butik tersebut. Hal yang sulit di percaya, lelaki itu sudah ada di tempat ini bahkan sebelum Raynelle datang.Tapi ada yang aneh, Raynelle mengernyitkan kening. “Apa Chris sedang melamun?” batinnya.Langkahnya mendekat, tapi Raynelle di kejutkan dengan kemunculan Jasmine dari ruang ganti sehingga langkah Raynelle berhenti untuk mendekat.“Chris, bagaimana dengan baju yang aku pilih ini, apa cocok untukku?”Dengan mala
Baca selengkapnya
Chapter 45
Dengan merias diri secantik mungkin, untuk pertama kalinya Raynelle meminta jasa stylist untuk mengubah tatanan rambutnya menjadi cantik. Tepat pada pukul tujuh malam Chris datang, seseorang meminta ijin menemui Raynelle yang hampir selesai dengan persiapan.“Ada apa?” tanya Raynelle.“Nona, lelaki bernama Christian menunggu Anda di ruang tamu.”“Suruh tunggu sebentar, aku tidak akan lama.”Maid yang berbicara pada Raynelle mengangguk lalu pergi, stylist yang membantu Raynelle mengakhiri pekerjaannya.“Sudah selesai.”“Terima kasih, sekarang bagaimana penampilanku?”“Kau sangat cantik, Nona.” puji staylist tersebut.Raynelle manatp pantulan dirinya selama beberapa detik kemudian meraih ponsel dan keluar dari kamar menghampiri Chris yang sudah menunggu. Dengan menggunakan dress sedikit di atas lutut berwarna hitam, sangat cocok di pakai oleh Raynelle yang berkulit putiih.“Menakjubkan, kau semakin cantik jika memutuskan untuk berias diri.
Baca selengkapnya
Chapter 46
Gelar telah Raynelle menangkan dengan status baru sebagai Queen menggantikan posisi Claire. Lalu bagaimana dengan keadaan Claire yang kalah telah dengan Raynelle dalam pemilihan? Jelas perempuan itu marah, C;aire sudah berencana menjatuhkan Raynelle agar tidak bisa memenangkan pengharagaan tersebut tapi nyatanya Raynelle tetap bisa menang.Sebuah gelar melayang hingga menghantam dinding lalu hancur berserakan di lantai.“Claire! Kau bisa melukai dirimu sendiri!” ujar Harper.“Argh! Sialan, Raynelle benar-benar orang yang harus kita singkirkan.”Harper menghe;a nafas, “Setelah aku lihat kembali kau tidak sebanding dengannya, Claire.”Menoleh cepat menatap tajam temannya, “Kau sekarang juga mendukung Raynelle?!”“Bukan begitu maksudmu, coba kau pikirkan. Bagaimana kamu menyingkirkan Raynelle sementara sekolah kita adalah tempat yang di sponsori keluarganya, bahkan sebagian besar sekolah kita adalah aset milik keluarga Jackinson.” jelas Harper.
Baca selengkapnya
Chapter 47
“Kau mau kemana?” tanya Thony ketika melihat Raynelle mengemasi barang ke dalam koper.“Aku ingin pergi berlibur, musim dingin di Amerika membuat aktifitasku terhambat jadi kali ini aku akan pergi ke negara yang salju tidak turun.” jawab Raynelle.“Jika kau sudah sampai di perbatasan jangan lupa untuk memantau..,”“Dad!” Raynelle berbalik menyela kalimat Thony, menghembuskan nafas kesar kemudian berkata. “Aku pergi berlibur, kali ini benar-benar liburan tanpa harus bekerja. Selama ini aku sudah melakukan yang terbaik untukmu lalu kapan aku bisa mendapatkan kebebasanku, apa aku harus selalu menjadi kriminal agar bisa membuatmu senang?”“Rayn, sejak kapan kau mulai membantahku?”Raynelle berdiri menghadap Thony, “Sejak aku beranjak dewasa dan tau jika yang aku lakukan selama ini atas perintahmu adalah tindakan kriminal, menjadi pewaris seorang mafia kota, aku tidak menyesal telah menjadi bagian keluarga Jackinson, aku sangat berterima kasih padamu Dad, kau telah mendidik putrimu i
Baca selengkapnya
Chapter 48
Keesokan harinya, Raynelle sudah mengkonfirmasi jika musim dingin kali ini tidak akan berikaitan apapun dengan pekerjaan. Semuanya Raynelle ingin lakukan dengan mendinginkan pikiran, mungkin juga menyenangkan diri dari sekian banyak perjuangan yang telah Raynelle lewati untuk menyenangkan Thony.“Mana barangmu?” tanya Chris.“Aku sudah ...,”“Tunggu sebentar.” jeda Chris, lelaki itu menggeret kopernya, untuk beberapa saat Chris tidak terlihat lalu kembali menghampiri Raynelle “ayo, pesawat siap dua puluh menit lagi.” katanya.Raynelle mengangguk, ini kali pertama bagi Raynelle merasakan liburan tanpa harus memikirkan pekerjaan. Raynelle penasaran bagaimana rasanya liburan penuh kebebasan, kemudian Raynelle menoleh melihat Chris duduk di sampingnya sampai lelaki itu menoleh dan tersenyum.Liburan pertama tanpa memikirkan pekerjaan, Raynelle justru melakukannya dengan Chris. Bukankah akan semakin banyak petualangan nantinya? Tapi Raynelle juga tidak mengelak bahwa ia dan Chris tid
Baca selengkapnya
Chapter 49
Tidak jauh dari penginapan terdapat museum besar yang menyimpan barang bersejarah, Chris terlihat sangat antusias ketika memasuki gedung museum tersebut. Raynelle juga tertarik dengan beberapa barang bersejarang yang di simpan dengan baik.Semuanya terlihat mengesankan, barang-barang kuno yang kemungkinan tidak akan bisa di buat sama persis di jaman modern tersimpan. Banyak benda aneh peninggalan sejarah yang tidak Raynelle ketahui, bahasa yang di gunakan dalam papan informasi campuran inggris dan Yunani.Di museum itu Raynelle tidak melihat adanya tulang dinosaurus ataau hewan bersejarah yang sudah punah. Namun ada sebuah topi perang, pedang kerajaan dan ada juga baju zirah yang secara keseluruhan terbuat dari besi.Chris berjalan lebih dulu bahkan terlalu sibuk melihat apa saja di tempat tersebut yang menarik minatnya. Raynelle berhentu di depan sebuah patung wanita yang terlihat seperti gambaran ratu kuno, ada juga patung yang di yakini sebagai dewa tersimpan di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status