Semua Bab Kita Beli Kesombongan Mertuamu, Nduk!: Bab 41 - Bab 50
96 Bab
Bab 41
Akhirnya suster Ratna memutuskan untuk memenuhi permintaan wanita tersebut."Baiklah, Bu, saya akan meninggalkan kalian berdua di sini. Tapi, saya harap, tidak ada perbuatan yang mungkin bisa menggangu kenyamanan pasien.""Suster, tenang saja. Saya nggak mungkin mengganggu atau bahkan membahayakan kakak saya sendiri," tegas wanita itu terus berusaha meyakinkan Suster Ratna.Tak lama kemudian suster Ratna pun beranjak keluar meninggalkan kamar Bu Rahma.Sepeninggal Suster Ratna, wanita itu perlahan mendekati Bu Rahma yang masih terus memandang keluar jendela. Ia menarik sebuah kursi, kemudian duduk tepat di sebelah wanita paruh baya itu, dengan posisi menghadap ke tubuh Bu Rahma.Sebenarnya Bu Rahma sudah sangat gatal untuk ingin segera menoleh ke arah wanita di sisinya. Rasa penasaran atas siapa sosok wanita itu sungguh sudah sangat menggelitik. Tapi, lagi-lagi ia harus bersabar. Sandiwaranya ini tidak boleh ada satupun yang tahu. Kalau sampai rahasia ini bocor, maka tamatlah sudah r
Baca selengkapnya
Bab 42
POV AUTHOR"Ternyata kita memiliki dendam pada orang yang sama, Mbak." Kelihatan amarah terpancar di mata sahabatnya itu."Dendam yang sama? Maksud kamu?""Haduh, kelihatan banget ya, yang sudah kelihatan tuanya. Sudah mulai pikun ya, Mbak."Bu Rahma menepuk lengan sahabatnya itu. "Enak saja. Sembarangan kamu kalau bicara." "Habisnya kamu sih, Mbak. Masa kamu lupa, tentang persoalanku dengan wanita tua yang bernama Saraswati itu."Dahi Bu Rahma berkerut berusaha mengingat kembali."Oh iya, kasus yang kamu dituduh melakukan penggelapan di pabrik itu ya.""Ya, betul banget. Dan gara-gara itu, aku sampai harus mendekam di penjara selama tujuh tahun, Mbak." Sesekali pandangan Ningsih mengarah ke pintu. Berjaga-jaga siapa tahu perawat atau mungkin ada orang yang mendengar pembicaraan mereka saat ini."Lalu, apa rencanamu, Ningsih?""Lihat saja nanti, Mbak. Aku akan membalas penderitaanku selama bertahun-tahun di dalam penjara.""Bukankah dendammu itu pada almarhumah Saraswati? Lalu, kamu
Baca selengkapnya
Bab 43
Kania tiba di rumah mantan mertuanya, dengan diantar Abimanyu juga Danu--bapaknya. Hanya saja mereka tidak mengantarkannya sampai di depan rumah. Karena sesuai dengan ancaman Harman tadi, untuk tidak membawa siapapun. Sehingga itu mengharuskan Abimanyu dan Pak Danu menunggu dari jarak yang cukup jauh. Tapi, masih tetap bisa memantau langkah Kania."Jangan lupa, Kania. Kalau terjadi sesuatu, langsung telepon aku ya," pesan Abimanyu tadi sebelum Kania turun dari mobil.Kania menatap ragu pada rumah yang menyimpan banyak kenangan-kenangan buruk di dalamnya. Selama lima tahun, ia menjalani hidup dengan sangat tersiksa di sini."Hai, Nia sayang. Akhirnya kamu datang juga," sambut Arman. Sedari tadi Arman memang sudah menunggu kedatangan Kania.Arman berjalan membukakan pagar untuk Kania."Silakan masuk, Sayang. Selamat datang di rumah ini kembali." Arman mengangkat tangannya untuk merangkul bahu Kania."Jangan sentuh aku," ketus Kania sambil menepis tangan Arman."Wow, istriku galak banget
Baca selengkapnya
Bab 44
Bab 28POV AUTHOR"Kurang ajar." Tiba-tiba dari belakang Arman merampas ponsel dari tangan Kania. "Kan sudah kubilang jangan coba-coba menipuku, Nia!" Arman dengan cepat merampas ponsel Kania dari belakang. "Kembalikan handphone-ku, Bang!" Tania berusaha merampas kembali ponselnya."Nggak akan pernah aku kembalikan! Kamu jangan coba main-main dengan aku, Nia!""Kembalikan, Bang! Aku bilang kembalikan handphone-ku!" Sambil tertawa-tawa, Arman mengangkat tangan yang sedang memegang ponsel Kania itu, tinggi-tinggi ke udara. Lelaki itu sepertinya begitu menikmati kondisi Kania yang tengah melompat-lompat karena berusaha untuk menggapai ponselnya yang ditahan oleh Arman."Tolong kembalikan handphone-ku, Bang. Aku mohon." Kania sampai menangkupkan kedua tangannya di depan dada."Mengembalikan handphone kamu? Supaya apa? Supaya kamu bisa menghubungi laki-laki yang bernama Abimanyu itu? Atau supaya bapak kamu juga datang kemari bersama polisi, terus menangkap aku? Hohoho, aku nggak akan biar
Baca selengkapnya
Bab 45
Di balik jendela, Abi dan Pak Danu saling pandang. Masing-masing dari mereka, menebak apa yang terjadi pada Kania di dalam sana. Karena mereka sempat mendengar suara teriakan yang cukup kuat dari dalam."Ya, Allah, Pakde, apa yang terjadi dengan Kania?" Suara Abimanyu sampai bergetar karena khawatir. Pak Danu menggeleng. "Pakde juga nggak tahu, Nak Abi. Lebih baik kita segera masuk untuk melihat keadaan Kania. Tapi, bagaimana caranya?"" Kita pecahkan saja kacanya, Pakde!""Apa?""Ya, kita pecahkan saja kaca jendela ini." Selepas berucap Abi bergerak menuju taman kecil. Kebetulan kamar Kania dan Arman dulu itu, memang menghadap ke arah taman kecil.Mata lelaki itu tertuju pada sebatang kayu yang teronggok di dekat pot pohon palem. Diraihnya kayu tersebut lalu dibawa menuju jendela.Sementara di dalam kamar, Arman masih berdiri terpaku, dengan dipenuhi rasa takut dan bingung. Lantaran melihat keadaan Kania yang masih mengerang sakit, dan orang yang mengetuk kuat kaca jendela kamarnya.
Baca selengkapnya
Bab 46
POV AUTHORKania sudah masuk ke ruang yang di mana pasti ia akan diatasi dengan baik oleh tim medis. Alangkah baiknya jika Abimanyu kembali ke rumah Arman tadi, mengecek keadaan di sana. Toh juga tidak terlalu jauh dari lokasi rumah sakit.Dengan kecepatan cukup tinggi, ia mengemudikan mobilnya menuju kontrakan Arman. Ia ingin sekali mengha-jar muka lelaki yang sudah tega menyakiti Kania. Memangnya dia lupa, kalau ibunya juga seorang wanita?Hanya membutuhkan sekitar dua puluh menit, Abimanyu tiba di kontrakan yang cukup besar itu. Dirinya masih melihat polisi masih berada di sana. Sepertinya Arman masih belum tertangkap.Lelaki bertubuh tegap itu turun dari mobil dan segera menghampiri para petugas."Bagaimana, Pak, apakah Arman sudah tertangkap?""Belum. Dia nggak ada di dalam. Sepertinya dia sudah melarikan diri."Abimanyu menghela napas. Tak sengaja matanya menangkap sesosok lelaki di antara pepohonan pisang, tengah mengendap-endap."Itu Arman, Pak. Itu orangnya. Dia berusaha untu
Baca selengkapnya
Bab 47
Ningsih menceritakan semua sebab yang membuat Arman ditangkap. "Dasar gobl0k! Begitu aja nggak becus sih kamu, Ning!" Rahma memijat dahinya yang berdenyut. "Rencana kita untuk menghancurkan Kania dan keluarganya. Karena kebetulan kita memiliki dendam yang sama. Tapi kenapa bisa sampai Arman yang tertangkap, Ningsih?""Aku juga nggak tahu, Mbak. Aku menyuruh Arman untuk menculik Kania. Tapi bodohnya Arman, bukannya dia membawa Kania ke luar kota, malah dia membawa wanita itu ke kontrakannya. Tentu saja jejak Kania lebih mudah untuk ditemukan," jelas Ningsih."Arman memang benar-benar anak bod0h!" geram Rahma kesal. "Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang, Ning?""Entah lah, otak ini masih buntu, Mbak."Tiba-tiba saja pintu terbuka. Wahyu berdiri di sana bersama dokter yang biasa menangani Rahma dan juga beberapa orang polisi."Benar dugaan saya 'kan, Pak? Dia hanya berpura-pura gila supaya tidak terjerat hukum. Lihat, dia baik-baik saja 'kan?""Mas-Mas Wahyu? Ka-kamu masih hidup?"
Baca selengkapnya
Ending Season 1
"Iya, Mas. Nggak usah. Sakitnya nggak terlalu berarti kok," tukas Kania tanpa melihat. Ia takut kalau-kalau Abimanyu menyadari pipinya yang mulai terasa panas. Pasti merah seperti kepiting rebus. "Alhamdulillah kalau begitu. Aku senang kalau kamu sudah baik-baik saja. Karena melihat keadaanmu tadi, aku benar-benar khawatir." "Mas khawatir padaku?" "Ya iyalah, Kania. Pakai ditanya lagi." "Kok bisa?" "Bisa lah." "Karena apa?" "Karena aku suka sama kamu." Kedua alis Kania terangkat sambil tersenyum kecil. Pancingannya berhasil. Tinggal Abimanyu yang menutup mulut seraya merutuki kebodohan dirinya. Bagaimana bisa aku keceplosan? "Kamu suka sama aku, Mas?" goda Kania. Dalam hati ia bersorak. Karena ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. "Aku ... Aku ...." "Sudah akui saja, Nak Abi. Kami setuju kok, kalau kamu memperistri anak kami." Tiba-tiba Pak Danu masuk bersama istrinya yang membawa Indah dalam gendongan. "Pakde, Bude," ujar Abimanyu sembari menggaruk-garuk ke
Baca selengkapnya
Part 1 Season 2
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK (SEASON 2) PART : 1 season 2 Sebuah rumah berlantai dua yang sudah disiapkan Abimanyu untuk hunian dirinya bersama Kania, siap menyambut pasangan pengantin baru yang tengah dimabuk cinta itu. Kania melangkah pasti dengan senyum semringah terus menghiasi wajah cantiknya. Mulai hari ini, statusnya telah berubah menjadi Nyonya Abimanyu. “Ini rumah yang akan kita tinggali nantinya bersama Indah juga. Kamu suka?” Abimanyu merangkul pundak Kania. Kania mengangguk. “Suka dong. Suka banget malah.” Abimanyu mendaratkan sebuah kecupan hangat di kening Kania. Wanita yang sudah lama ia idamkan untuk menjadi istri, ada pada sosok Kania. Lembut dan penyayang. Tanpa membuang waktu, Abimanyu segera menggendong tubuh Kania, masuk ke kamar pengantin yang sudah dihiasi dengan nuansa warna ungu lavender, favorit Kania. Gejolak kelelakiannya sudah bergelora. Karena sejak menduda beberapa tahun lalu, Abimanyu belum pernah bersentuhan dengan siapapun. Hingga malam
Baca selengkapnya
Part 2 Season 2
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK PART 2 SEASON 2 Gerakan mata dan jarinya berhenti pada sebuah pesan tak bernama, di antara pesan dari keluarga dan para koleganya. Degup jantung seakan berhenti, ketika membaca pesan bernada ancaman, di antara banyak pesan yang belum sempat ia buka. [Aku bukan mau mengucapkan selamat atas pernikahan kamu. Justru aku mendoakan agar pernikahan kamu hancur dan tidak bahagia. Tunggu aja!] Abimanyu menelan ludah. Ia sudah bisa menebak siapa pengirim pesan ini. Padahal, semua akses komunikasi dan jejaring sosial bersamanya, sudah diblokir Abimanyu. Dan dia datang lagi, menggunakan nomor lain. Lelaki berambut model short side part style ala Randy Pangalila itu, mengusap frustasi wajahnya. Kenapa badai ujian yang menerpa, justru di awal pernikahannya? Melakukan malam pertama saja belum. Ia mengetuk-ngetuk bagian belakang ponsel dengan kedua telunjuknya, menimbang, apakah pesan ini dibalas atau tidak. Seandainya pesan ini dibalas, apakah ada resiko yan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status