All Chapters of Buddy with Benefits: Chapter 11 - Chapter 14
14 Chapters
11. Tawaran Nakal
Camelia dan Larry saling pandang untuk beberapa saat. Mereka sama sekali tidak menduga jika Rosaline akan mendatangi kamar Camelia sekarang. Tak berapa lama, kembali terdengar ketukan di pintu. Kali ini terdengar suara Ben yang terdengar. Ben dan Rosaline sedang berada di depan kamar Camelia. Mungkin tujuan mereka sama seperti Larry, ingin menjenguk Camelia. Jadi sangat tidak mungkin jika Camelia tidak membuka pintu untuk dua orang tamunya yang lain. “Larry,” panggil Camelia yang bermaksud meminta solusi pada Larry. Bukannya langsung menjawab, Larry justru membelai wajah Camelia sambil jemarinya menyelipkan rambut Camelia ke belakang telinga.“Bukalah pintunya,” ujar Larry sambil beranjak dari tempat tidur Camelia. Camelia melempar tatapan tidak setuju. Membuka pintu di saat Larry ada di kamarnya sangat berisiko membuat Rosaline da
Read more
12. Eksplorasi Tubuh
Camelia terperanjat begitu indera pendengarannya menangkap suara ketukan di pintu kamar. Sebelum beranjak dari kursinya, Camelia melihat jam dinding yang menggantung di salah satu dinding. Pukul tujuh malam. Siapa gerangan yang datang mengunjunginya malam-malam begini? Meskipun di luar sana, pukul tujuh bisa dibilang sore, tapi itu tentu saja berbeda dengan di asrama. Tidak mungkin Rosaline yang datang berkunjung. Pasalnya, mereka baru saja bertukar pesan via aplikasi perpesanan instan.“Nona Camelia, ini saya. Sopir Tuan Larry.” Kelegaan memenuhi rongga dada Camelia setelah mendengar suara dari balik pintu. Larry ternyata bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Tanpa ragu, Camelia segera melangkah menuju pintu lalu membukanya. Tampak sopir Larry tersenyum ke arahnya sambil menyerahkan tas kertas yang sedari tadi ditentengnya. Sopir Larry mengatakan, jika Camelia ikut dengannya, maka Camelia harus memakai pemberian Larry yang ada di dalam tas. Camelia ingin bertanya apa isi tas yang diba
Read more
13. Bayaran untuk Menemani
Camelia seperti bermimpi. Ia sukar memercayai apa yang baru saja ditangkap indera pendengarannya. Benarkah ia mendengar Larry mengatakan bahwa menyukai dirinya? Kamu tidak salah dengar, Camelia. Begitulah hati Camelia membenarkan. Bukankah ia juga merespons pernyataan Larry dengan pertanyaan. Pertanyaan bernada ketidakpercayaan.Otak Camelia lalu sibuk menghitung berapa lama ia dan Larry bertemu lalu berinteraksi. Masih belum lama. Jawab Camelia cepat, lagi-lagi di dalam hatinya. Interaksi biasa nan wajarlah yang selama ini mendominasi hubungan antara Camelia dengan Larry. Dan baru kemarin malam, tepatnya di acara pesta yang Larry gelar di tempatnya, hubungan Camelia dan Larry berubah sangat cepat. Ini semua karena sentuhan fisik yang mereka berikan satu sama lain.Camelia memang telah menyukai Larry sejak hari pertama ia menjadi buddy. Bisa dibilang, perasaan Camelia seperti cinta pada pandangan pertama. Camelia menyukai Larry karena apa adanya laki-laki itu. Bukan karena status dan
Read more
14. Gadis Seratus Juta
“Berapa yang kamu butuhkan, Camelia?” Larry tahu, ketika ia melontarkan pertanyaan itu, ia akan mendapati air muka Camelia berubah karena pertanyaannya bermakna harapan bagi gadis di hadapannya. Meskipun bibirnya tidak melengkungkan senyum, tapi binar di kedua mata Camelia cukup untuk memberi tahu Larry.Camelia ragu untuk mengatakan jumlah yang dibutuhkannya. Pasalnya, itu bukanlah jumlah yang sedikit. Camelia ragu Larry akan menyanggupi.“Seratus juta,” jawab Camelia lirih. Ternyata lumayan besar, batin Larry dalam hati. Laki-laki itu bersiap akan menyanggupi, tapi ia menginginkan negosiasi.“Apa yang akan kamu berikan jika aku menyanggupi, hm?” Larry menatap Camelia serius. Meskipun sebenarnya ia tidak tega. Terlebih begitu melihat Camelia menunduk karena kebingungan harus menjawab apa.Cukup lama Larry menunggu dan Camelia ternyata hanya memberinya gelengan lemah sebagai jawaban.“Aku akan mengikuti semua permintaanmu.” Jawabn Camelia tentu saja menerbitkan seringai di wajah tampa
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status