All Chapters of Berawal Dari Kontrak, Berakhir Menetap: Chapter 151 - Chapter 160
173 Chapters
Rendah Diri
Author Note : Teman-teman mohon maaf atas kesalahan publish di bab sebelumnya.Sekarang bab sebelumnya sudah direvisi dan teman-teman bisa dibaca ulang tanpa perlu membayar lagi bila sudah membuka babnya, Terimakasih.*** “Hai Mas Ricko … yuk kita sarapan bareng!” ajak Rena ketika melihat Ricko sepagi ini sudah ada di rumah suaminya.“Waaa … kayanya gue harus tiap pagi ke sini ya Ren biar bisa sarapan gratis dan enak,” balas Ricko sambil menatap hidangan di atas meja makan dengan penuh minat.“Sarapannya beraneka ragam, Bro!” serunya kemudian seraya menepuk bahu Andra kencang hingga sang sahabat tersedak sarapannya sendiri.“Iiiih … Mas Ricko jahat! Keselek tuh Mas Andranya,” protes Rena dengan ekspresi wajah marah yang dibuat-buat.Diusapnya punggung kokoh sang suami lembut sambil menggeser gelas berisi air mineral untuk Andra.“Sialan lu, Ko!” umpat Andra setelah batuknya mereda.Ricko terkekeh menanggapi reaksi sang sahabat sambil meraih piring kosong di atas meja untuk kem
Read more
Gemuk
“Iya Bu … Kakak akan hati-hati….” Rena menanggapi wejangan ibu Susi.“….”“Iya….” Dia menyahut lagi.“….”“Hemm….”Andra duduk di sofa mengawasi Rena yang sedang berkomunikasi dengan ibu mertuanya melalui sambungan telepon di balkon kamar sambil mondar-mandir dengan tangan mengusap perutnya yang telah membuncit.Perubahan fisik Rena karena kehamilannya entah kenapa malah membuat Andra semakin mencintai wanita yang tengah mengandung anaknya itu.“Ya udah Bu, Kakak mau makan malem dulu sama mas Andra ya … salam buat bapak sama adik-adik.” Rena berbasa-basi untuk kemudian mengakhiri sambungan telepon.“Yuk Mas,” ajak Rena seraya meraih tasnya dari atas sofa.Andra menahan tangan Rena lalu memposisikan tubuh sang istri berdiri di depannya dan dengan posisi Andra duduk seperti ini membuat wajahnya sejajar dengan perut Rena.Pria itu mengusap lembut perut Rena yang kini sudah menjadi hobby barunya lantas memberikan beberapa kecupan di sana.“Ayo Mas, keburu malem.” Rena mengerang
Read more
Salah Lagi
Kesadaran Andra ditarik paksa dari alam mimpi ketika parfum sang istri menusuk indera penciumannya.Bergerak perlahan menyandarkan tubuh di kepala ranjang dan tatapannya terpaku kepada istrinya yang sedang terlihat berpikir di depan pintu walk in closet.Camisole berwarna hitam dengan renda dipundak yang panjangnya hanya hingga pertengahan paha membalut tubuh Rena membuatnya terlihat sangat sexy sepagi ini.Andra turun dari atas ranjang melangkah seringan bulu mendekati Rena.“Lagi apa?” bisik Andra di telinga Rena, seiring dua tangan yang melingkari perut sang istri untuk memberi usapan lembut menyapa si calon anak.Rena tidak perlu menebak siapa pemilik tangan tersebut, karena sebelum Rena protes serangan kecupan bertubi-tubi bersarang di tengkuknya.“Mas.” Rena melenguh, ikut memeluk tangan sang suami yang melingkar di perutnya.“Mandi dulu gih, aku udah bikin sarapan di bawah,” kata Rena dengan kepala miring ke samping agar Andra bisa leluasa menjelajahi kulit lehernya.“K
Read more
Amalia
Rena masih menunggui ibu di IGD karena wanita yang sudah melahirkannya itu harus mendapatkan perawatan terkait kondisi medisnya.Rasanya seperti langit ini runtuh, sesak menyerang dada Rena melihat bapak yang belum siuman di ICU dan kini ibu juga harus mendapat perawatan.Pikirannya mulai menerka-nerka penyebab dari anfalnya jantung bapak, padahal malam tadi dirinya masih berkomunikasi dengan ibu yang mengabarkan kalau bapak sedang dalam kondisi baik bahkan kini bapak terpilih menjadi ketua RT di lingkungannya.Sebagai pensiunan Kepala Sekolah dari SMA ternama di Bandung, bapak dianggap mampu untuk mengurusi masalah warga di lingkungan rumah mereka.Kesehatan bapak juga tidak pernah drop lagi, kasih sayang Andra sebagai menantu begitu besar beliau rasakan ditambah Ricko yang sudah bapak anggap sebagai anak sendiri membuat hidup bapak semakin tenang dan lengkap di masa tuanya.Dan yang paling membuat bapak sangat bahagia akhir-akhir ini adalah kabar mengenai kehamilan Rena, bahkan
Read more
Hutang Budi
Pagi sekali om Salim dan tante Mery sudah tiba di rumah sakit disusul dengan Ricko dan Mia. Mereka berada di ruangan ibu karena bapak masih belum siuman di kamar ICU.Ibu menceritakan semuanya pada om Salim dan tante Mery."Mbak Mer ... saya yang salah saya minta maaf karena sudah membuat malu keluarga Mbak Mer dan pak Salim … Rena tidak ada sangkut pautnya dengan ini … padahal Rena tinggal di Jakarta beberapa waktu lalu, malah dia bisa mempertahankan kehormatannya hingga menikahi nak Andra, sedangkan Lia yang selalu ada di depan mata saya nyatanya saya tidak bisa menjaganya,” tutur ibu disertai tangis pilu."Sudah ... sudah Jeng Susi ... enggak ada yang menginginkan ini semua … ini cobaan yang harus kita hadapi bersama,” balas tante Mery sambil memeluk ibu.Tante Mery memang wanita terpandang dengan segala gelar kehormatan yang disandangnya, tapi beliau termasuk orang yang percaya dengan takdir Tuhan.Semua Ibu pasti terpukul mendapati anaknya yang hamil tanpa suami dan tidak
Read more
Pertanggung Jawaban
"Kak Ricko ... menikahlah dengan Lia, aku enggak apa-apa kok." Mia mencoba memecah keheningan.Perjalanan Bandung-Jakarta menjadi perjalanan terlama kali ini, hanya deru suara knalpot mobil yang Ricko kemudikan menemani setiap detiknya.Ricko terdiam tidak berniat menjawab karena benci mendengar ucapan Mia barusan.Dirinya kecewa karena Mia tidak berusaha mempertahankan perasaannya, padahal bila gadis itu meminta, dia akan memperjuangkannya walau harus meninggalkan semua kenyamanan yang dimiliki saat ini.Semenjak meninggalkan Rumah Sakit, Ricko tetap bungkam karena benaknya sibuk memikirkan permintaan yang om Salim dan tante Mery pagi tadi."Kak ... sampai detik ini aku belum bisa benar-benar mencintai Kakak dengan tulus, aku masih memikirkan Dio … Kak Ricko pernah bilang dalam dua bulan akan membuat aku jatuh cinta sama Kakak tapi sekarang hubungan kita udah berjalan 4 bulan Kak dan aku masih ragu.” Suara Mia mengecil diakhir kalimatnya.Ricko mengarahkan pandangan menatap taj
Read more
Ngidam
Bapak dimasukan ke kamar rawat inap karena kondisinya telah membaik dan kesehatan Ibu berangsur pulih.Karena keadaan Rena yang tengah hamil membuat Aras bersikeras untuk menunggui bapak di rumah sakit agar ketiga wanita yang ia sayangi bisa beristirahat di rumah dengan nyaman.Separah apapun kesalahan Amalia, Aras tetap menyayangi kakaknya itu lantaran setelah Rena merantau ke Jakarta, Amalia lah yang selalu menjaganya.Rena mendengar semua pembicaraan suaminya di telepon, sejam lebih Andra berdiri di balkon kamar dengan earphone bluetooth di telinga.Setelah memutuskan sambungan telepon Andra masuk ke dalam kamar dan mendapati sang istri sedang menatap tajam padanya.Andra menipiskan bibir sambil membelakangi Rena untuk menutup pintu yang membatasi kamarnya dengan balkon.“Mas … aku enggak suka ya cara seperti itu, bukan gitu caranya memberi pelajaran kepada seseorang! Mas sendiri bilang Adrian mempunyai anak istri dan bila sekarang Mas menghancurkan bisnisnya karena Adrian
Read more
Makan Malam Terakhir
Seminggu berlalu, bapak sudah diijinkan pulang oleh pihak rumah sakit.Dokter yang menangani bapak juga mengatakan bahwa kondisi Bapak sudah jauh lebih baik, hanya saja keluarga harus menyaring semua kabar buruk atau tidak membebankan sesuatu kepada bapak demi menjaga jantung bapak tetap sehat. Kondisi kesehatan bapak yang berangsur pulih itu pun tidak lain karena dukungan dari keluarga terdekat terutama anak-anak dan menantunya yang selalu setia bergantian menemani dan memberi semangat.Om Rizal sempat datang ketika bapak masih dirawat di rumah sakit, walau kedatangannya hanya sendiri tapi cukup membuat bapak bahagia.Edward juga sengaja datang dua hari lalu untuk melihat kondisi bapak, tentu saja ketika itu Andra tidak mengijinkan Rena pergi ke rumah sakit dan memilih untuk menunggui bapak seorang diri.Presdir tampan itu sedang mengambil cutinya lagi, tapi walau begitu tetap saja dirinya tidak terlepas dari tanggung jawab sebagai pemimpin perusahaan besar.Siang malam earpho
Read more
Keputusan Ricko
“Kakak enggak berkorban, beneran tulus mau nikahin kau,” imbuhnya lagi sambil mengacak rambut Amalia gemas.Amalia mencebikan bibir dengan mata berotasi jengah, gadis itu duduk di sisi gazebo dengan kedua kaki menjuntai menyentuh rumput.“Jangan becanda Kak … aku perempuan nakal, perempuan enggak bener, udah enggak perawan, trus hamil lagi,” tukas Amalia mengesah menyesali kebodohannya. “Kakak enggak becanda Liaaa,” timpal Ricko lalu duduk di samping Amalia.Ricko memang sudah bertekad akan menikahi Amalia, dia sendiri juga tidak mengerti kenapa keinginan untuk menikahi gadis itu begitu besar.Anggap saja menebus dosanya selama ini yang selalu mempermainkan wanita dan sebetulnya Amalia itu cantik, pantas menjadi istrinya.“Kaaa … enggak ada yang maksa Kakak buat nikahin aku, om Salim sama tante Mery mau bawa aku ke London, udahlah Kak … semua udah disiapin di sana.” Sekali lagi Amalia menolak, dia tidak ingin dikasihani.“Kakak tau, om sama tante enggak maksa … Andra juga cuma
Read more
Mia Dan Ricko
FLASH BACK MIA DAN RICKO*Empat Bulan yang lalu.“Selamat si … aaang, Pak….” Mia terbata dengan mata melebar ketika membuka pintu ruang prioritas dan menangkap sosok yang dia kenali sedang duduk di sofa sambil menopang satu kakinya.“Hey Nona Manis…,” sala Ricko memberikan senyum lebar.Perlahan Mia duduk di sofa tunggal di depan Ricko, baru saja supervisornya meminta dia menemui nasabah prioritas melalui chat sambungan intranet.Dan ternyata nasabah prioritas tersebut adalah sahabat dari suami sahabatnya sendiri.Mia melangkah pelan kemudian duduk di single sofa di depan Ricko.Rasa gugup mulai menyerang ketika manik kelam dengan seringai di bibir itu dia dapatkan, pasalnya selain pria itu merupakan nasabah prioritas, Ricko juga merupakan pria tampan dengan sejuta pesona.Sayangnya pria yang ada di depannya ini sering bergonta-ganti wanita.Ketika ulang tahun Rena di Bali beberapa waktu lalu, tanpa sengaja Mia mendapati Ricko membawa wanita cantik masuk ke dalam kamarnya da
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status