Share

24. Ulah Anak Demit.

“Pagi,” sapa singkat Sammuel ketika memasuki ruang rawat Risha yang tak tertutup dengan membawa buket bunga mawar putih di rangkulannya.

“Pagi, Tuan,” jawab Risha sambil menunduk singkat ketika melihat Sammuel sudah berada di belakangnya, “saya harap anda berhenti memberiku bunga, Tuan. Karena bunga yang kemarin masih terlihat indah dan bagus. Sayang jika harus dibuang,” sambung Risha sambil menata bunga lili bercampur mawar putih yang kemarin Sammuel bawa.

“Aku hanya menjalankan tugas, apa salah?” jawab enteng Sammuel yang duduk di pojokan brankar Risha dan menaruh buket bunga yang ia bawa diatas brankar. “Mau jalan-jalan? Udara pagi bagus untuk membantu penyembuhan.”

Risha hanya menganggukkan kepala, kemudian mengambil botol infus yang menggantung di tiang yang berada di sampingnya, “Kita jalan kaki saja, Tuan,” sela Risha yang tau Sammuel akan beranjak mengambil kursi roda yang berada di samping pintu masuk.

“Aku tak menerima bant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status