Share

89. Beban.

“Ayah, kau baik-baik saja?” lirih Demian sambil menyodorkan air putih dan beberapa butir obat kearah Edward yang sedang duduk sambil memegang dadanya dengan nafas yang tersengal-sengal.

Sejak meninggalkan tebing beberapa saat yang lalu, Demian melihat Edward berjalan kearah markas rahasia dengan wajah yang memucat dan dengan langkahnya gontai.

“Aku tak apa, Son. Aku hanya lupa meminum obatku tadi malam, rupanya sekarang aku sangat bergantung dengan obat ini sekarang, terlambat beberapa waktu saja badanku sudah tak bisa diajak kompromi. Bukan kematian yang aku takutkan, tapi aku takut tak bisa melihat tawa kalian lagi. Tawa dan keceriaan yang membuatku bahagia,” cecar Edward sambil menandaskan segelas air putih pemberian Dimitri. “Terima Kasih, Son.”

Demian melihat kerah Edward dengan wajah yang begitu sendiri, “jangan terlalu dipakasakan, Ayah. Biar urusan kantor dan markas aku dan kakak yang menangani, Ayah temani Kak Risha saja di mansion, mungkin itu satu-satunya alasan yang bisa
Ryu_kirara

Terima kasih buat para pembaca yang sudah setia sampai sejauh ini 🥰🥰 Jangan lupa tinggalkan jejak yaa... Entah itu berupa kritik dan saran untuk author atau hanya untuk say hai aja biar author semangat 🥰🥰 Sekali lagi terima kasih banyak 🙏🙏 Salam sayang dari Author 🥰🥰 Augusta.R / ryu_kirara

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status