Share

Inikah rasanya disayang?

"Nanti mau ke butik jam berapa?" tanya Dafa pada Najwa melalui sambungan telepon.

"Usai makan siang, pagi masih ada klien," jawab Najwa, ia kini tengah sarapan bersama Tasya.

"Mama, mau ngomong sama Om Papa," ucap Tasya lalu mendekat pada Najwa, Najwa mengulurkan gawainya pada Tasya.

"Ada apa cantiknya Papa?" tanya Dafa setelah mendengar suara Tasya.

"Tasya mau pakek baju kayak putri salju, tapi kata Mama nggak ada," adu Tasya.

"Ada, kok. Nanti Tasya kasih liat sama mbaknya ya," ujar Dafa menenangkan calon putrinya.

"Tapi kata Mama, Tasya harus pakek baju putih. Tasya mau cantik kayak putri salju, nggak mau pakek baju putih-putih."

"Iya, nanti biar Papa yang bilang sama Mama ya. Sekarang kasih hapenya ke Mama bisa?"

Dengan riang Tasya menyerahkan gawai pada Najwa.

"Kamu janjiin apa?" cecar Najwa.

"Biarin aja lah dia pakek baju yang dia mau. Kasian nanti malah sedih, loh," bujuk Dafa.

"Kamu tuh selalu nurutin yang dia mau, nanti kalau tambah manja gimana?"

"Nanti aku yang tanggung jaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status