Share

Misi Tommy

Mendengar suara lembut dari anak kecil yang sudah lama dirindukannya. Gapah sekali dia membalikkan badannya ke belakang. Matanya terbelalak melihat sosok kecil berdiri tegak di belakangnya. Oh, hampir satu tahun mereka terpisah secara terpaksa. Namun, perasaan mereka telah menyatu.

"Ibu ...Bu ...." Zidan mendekat ke arah Zeira serta cepat sekali wanita itu mendekat ke arahnya. Namun, begitu mereka saling dekat dan hampir merangkul. Tommy berbicara, "Mbak Zeira ini ternyata masih terbuai dengan kata-kata manis dari pria. Masa setega itukah meninggalkan anak sama orang lain demi sebuah perayaan romantis di Pulau Alor. Seharusnya Zidan itu ada di antara perayaan romantis itu."

Teg!

Jantung Zeira seketika berhenti berdegup. Dia tersadar oleh perkataan itu. Betul, semestinya Zidan menjadi prioritas. 'Huh! Kenapa baru sekarang aku mengerti ini. Ah, kenapa mereka tidak mementingkan Zidan? Pantas saja Bang Zulkarnain langsung meninggalkanku tanpa pertimbangan. Artinya, dia sama sekali tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status