Share

Bab 15C

Elena memberi pendapat dengan nada menggoda. Dia tak begitu mengenal Hana karena gadis itu tak pernah sekalipun curhat atau membicarakan hal yang pribadi kepadanya. Mereka hanya sebatas penjual dan pembeli saja.

"Oh, tidak, Len. Ini hanya kebetulan saja. Motif yang tersedia hanya itu dan kita sama sekali tidak request atau tak tahu bakal dapat motif yang sama."

Mengklarifikasi pernyataan, tangan Hana pun langsung mengaduk dan menyamarkan motif yang tercetak di atas minuman kopi. Entah mengapa dalam hati kecilnya tak ingin Mahendra salah paham dan punyai pikiran yang tidak-tidak terhadapnya. Baru saja, tangan mengangkat gelas putih dan ingin menempelkan ke bibir, terdengar suara bariton Mahendra.

"Sejak kapan kamu boleh minum kopi?"

Suara itu membuat suasana sedikit mencekam, mereka bingung kalimat itu ditujukan untuk siapa. Otomatis pula, Hana menahan tangannya dan membiarkan cangkir tersebut mengambang di udara.

"Maksud kamu apa, Mas?"

Demi membunuh r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status