Share

Bab 16A

Beberapa detik dalam kondisi itu, mereka saling mengunci pandangan. Dekat sekali, hanya menyisakan beberapa centimeter saja. Sampai-sampai mereka bisa merasakan hangat napas dan debaran jantung yang tak karuan di rongga dada pasangannya. Nyaman? Iya, tak dipungkiri, Hana hanyut dalam dekapannya. Aroma parfum Mahendra yang familiar membius dirinya. Kalau saja, Elena tak mengeluarkan suara deheman, mungkin saja mereka sudah melakukan hal yang lebih dari itu. Menautkan kedua bibir mereka, mungkin.

"Dasar mesum, lepaskan!" Hana sengaja mengalihkan, seakan-akan pria itulah tersangkanya.

"Tubuh kamu yang datang, Han. Aku hanya menyambutmu." Pria itu pun tak mau disalahkan walau memang tangannya yang refleks menarik tubuh Hana agar tak terjatuh. Itu saja.

"Aku didorong, mana mungkin aku sengaja mendatangimu. Kamu jangan ngada-ngada nuduh orang atas apa yang tak aku sengaja."

Berjalan menjauhi, Hana bisa gila lama-lama berada di dekatnya. Aroma tubuh dan parfum yang dirindukan baru saja men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status