Share

Bab 34C

Sama halnya dengan Jonathan, pria itu terlihat masa bodoh dan tidak menanggapi atau menyapa teman kecilnya. Bahkan untuk membalas senyuman Hana pun, ia enggan, hanya memandang sekilas dengan tatapan yang tak punya arti apa-apa. Menurutnya, peristiwa dua puluh tahun sudah terlalu lama, siapa juga yang mampu mengingatnya?

Setelahnya, para wanita senja terlibat percakapan hal yang biasa, sedangkan Hana memilih menjauhi dan duduk di samping Kai yang masih tertidur. Efek obat yang membuat bocah kurus itu mengantuk. Mungkin memang sengaja, agar dia bisa istirahat penuh.

Dari kejauhan, Hana lebih leluasa memindai mereka yang duduk di seberang sana. Pria itu duduk dengan menopang kaki kiri ke kaki kanan, kembali fokus dengan benda pipih. Sesekali menyahuti jika Bu Delia meminta pendapatnya. Wajah dan sikapnya diselimuti es kutub utara. Dingin.

Sementara beberapa kali Hana kepergok wanita yang disebut Jeng Mer itu menyapu seisi ruang inap. Mungkin terbesit di pikir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status