Share

Bab 36C

"Iya, Kai belum boleh keluar dulu. Dia masih dalam tahap pemulihan. Guru privat yang aku sewa, apakah dia masih mengajar?"

"Masih, hanya saja Kai mengeluh bosan di rumah terus. Sudah hampir sebulan dia tidak sekolah dan bertemu temannya."

Sudah tidak ada jarak penghalang, Hana menoleh dan tak sengaja mencurahkan keluh kesah. Kai sungguh merepotkan jika sudah merajuk. Helaan napas kecil terdengar samar-samar dan Mahendra bisa melihat guratan kelelahan di wajahnya. Apa Hana kurang tidur atau terlalu banyak pikiran?

"Gampang bosannya dia, warisan sifat dari kamu. Dan sikap kegigihannya, warisan dari aku. Tampaknya Tuhan sangat adil memberikan warisan itu untuk anak kita," ujar Mahendra dengan kedipan mata yang membuat Hana memalingkan wajah ke kotak makanan.

Tidak lagi menyahuti, dalam hati Hana membenarkan sifat yang dimiliki Kai memang menyamai sifat ayah kandungnya. Kegigihan dan ambisinya.

Sementara hati pria itu tersenyum kembali kala memandang Hana maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ratna
Semoga hanya baik. Baik saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status