Share

Overconfidence

Pria dengan sorot mata cokelat menatap layar datar yang bertengger gagah di tembok berselimut wallpaper perak seraya mengulas senyum samar.

"Tak tahu senyum itu asli atau hanya manipulasi karena kau sedang tampil di TV, aku senang akhirnya dapat melihat lengkungan bibir yang sudah lama kau renggut dari penglihatanku," monolognya terdengar dalam. Mengingat semenjak saat itu, sang wanita pujaan menunjukkan sikap dingin dan acap kali melempar senyum sinis padanya.

Ia menyadari dan mengerti bahwa respons wanita itu sangatlah lumrah. Siapa yang tak hancur melihat detik-detik ayahnya mengalami kenahasan pengantar nyawanya melayang. Siapa yang tak marah ketika mengetahui fakta bahwa orang yang selama ini dianggap pelindung dan pengayom justru figur yang berada di sana, meskipun abu-abu perannya dan ada tabir membentang di sana, namun sialnya asumsi positif tak berhasil diselipkan Tuan Aroon atas kejadian itu pada sang wanita, alih" dirinya tertuduh sebagai seorang pembunuh.

"Keintiman kit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status