Share

Tuan Arogan (Flashback)

"Kau tidak waras. Kau lebih pantas menjadi ayah atau pamannya, Bodoh!" maki pria berjas biru dongker. Pria yang usianya empat tahun lebih tua dari lawan bicaranya itu tampak murka.

"Kau ayahnya, Tolol. Dia tidak memerlukan dua ayah," sahut sang lawan bicara bernada tak kalah tingginya.

"Memang hanya aku ayah satu-satunya putriku. Tak akan kubiarkan siapa pun menggantikan posisiku."

"Diam. Jika kau terus berbicara, debat tak berfaedah ini terus berlanjut hingga dunia runtuh sekalipun." Tuan Aroon tampak kesal. "Aku sengaja menemuimu bukan untuk pepesan kosong, Sialan! Aku menginginkan putrimu. Dia jadi milikku segera dengan atau tanpa persetujuanmu. Jangan mencoba menghalangiku ketika putrimu itu dekat denganku."

Pria berjas biru dongker menggeleng tak percaya. "Kau memang benar sudah gila! Berkali-kali kau mengungkitnya, aku tetap menolak keras angan-angan gilamu itu. Dia putriku semata wayang. Satu-satunya kenangan indah yang istriku tinggalkan."

"Kau sudah memiliki ibunya bahkan h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status