"Apakah Kakek mengganti koki rumah ini?" tanya Earth setelah makan malam usai.
"Tidak, kenapa?" Max balik bertanya.
"Rasanya sedikit berbeda."
"Kau menyukainya?" Max bertanya lagi.
"Bukankah rasanya seperti masakan Nenek?"
Max tersenyum kecil. Lihat, bukan hanya dirinya yang mengingat itu tapi juga Earth. "Kau benar."
"Sejak kapan koki rumah ini bisa memasak seperti ini?"
"Sejak beberapa hari lalu." Max menjawab sembari melihat ke arah Jessy.
"Ah, Jess, aku dengar dari Kakek kau pandai memasak. Kau memasak untuk Kakek, kenapa tidak untukku?" Earth beralih ke Jessy. Pria ini berubah 180 derajat. Biasanya ia tidak terlalu ramah seperti ini pada Jessy. Bicara seperlunya saja.
Max mengerutkan keningnya. Kapan ia bicara seperti itu pada Earth? Ah, cucunya benar-benar pandai menggunakan dirinya untuk meminta buatkan makanan pada Jessy.
"Earth, kau sudah mencicipi masakan Jessy." Max menyahuti Earth.
Otak Earth be
"Aku menemukan gadis kecil yang menyelamatkanku." Earth bicara pada Malvis yang saat ini meletakan secangkir kopi di mejanya.Malvis tampak sedikit terkejut. "Ceritakan padaku," serunya penasaran."Dia tumbuh menjadi wanita yang cantik. Matanya masih seindah dahulu." Earth membayangkan wajah Jessy."Bagaimana kau bisa menemukannya?""Dia mencoba menyelamatkan aku lagi."Malvis tidak mengerti dengan ucapan Earth. Menyelamatkan lagi? Kapan? Malvis menjadi tidak sabar. Bisakah Earth menjelaskan tanpa membuatnya bertanya-tanya?"Siapa wanita itu?""Jessy.""Siapa?" Malvis merasa tidak percaya pada apa yang ia dengar."Kau tidak salah dengar, Malvis. Gadis kecil yang aku cari adalah Jessy. Sangat menggelikan, aku mencarinya hingga ke berbagai belahan dunia, ternyata dia berada sangat dekat denganku.""Takdir benar-benar tidak bisa ditebak." Malvis masih tidak menyangka bahwa gadis yang dicari oleh ribuan orang-or
"Kau sudah merasa lebih baik, Jess?" tanya Earth ketika mereka baru hendak memulai sarapan. Semalaman Earth mencemaskan Jessy."Aku baik-baik saja," balas Jessy. "Ah, aku lupa, kenapa semalam kau bisa ada di restoran?""Aku hanya ingin menjemputmu.""Maaf telah merepotkanmu.""Kau tidak melakukannya sama sekali, Jess." Earth yang berinisiatif ingin menjemput Jessy karena hari sudah cukup malam meskipun di London pukul 9 malam orang-orang masih banyak beraktifitas di luar rumah. "Apa yang terjadi padamu semalam? Aku melihat Revano keluar dari restoranmu."Jessy menarik napas dalam kemudian menghembuskannya. Ia tidak berniat bercerita pada Earth, tapi karena Earth sudah melihat Revano maka ia tidak bisa menyembunyikannya."Darah yang ada di tanganku semalam bukan darahku. Itu darah Revano, aku menusuk bahunya dengan gunting karena dia ingin melecehkanku." Jessy memberikan penjelasan singkat.Mendengar penjelasan dari Jessy membuat
Berita tentang kabar kebangkrutan Kendrick Group sampai ke Jessy. Wanita itu mengetahuinya dari media online yang ia baca saat ini. Ia tidak begitu peduli dengan kehancuran perusahaan milik mantan kekasihnya itu. Apapun yang terjadi pada Revano bukan lagi urusannya.Jessy meletakan ponselnya yang detik selanjutnya berdering. Jessy meraih kembali ponselnya."Halo, Kakek." Jessy menyapa si penelpon yang tidak lain adalah Max Caldwell."Apakah kau sibuk, Jess?"tanya Max.Jessy masih memiliki beberapa pekerjaan lagi, tapi ia bisa meneruskan pekerjaannya nanti. Jika Max sudah bertanya mungkin ada sesuatu yang penting yang harus ia lakukan."Tidak terlalu, Kek. Ada apa?""Kakek ingin kau menemani kakek ke butik untuk mengambil pesanan kakek.""Ah, baiklah. Jessy akan ke rumah Kakek sekarang.""Tidak perlu, Jess. Kakek sudah di depan restoranmu.""Jessy akan segera keluar, Kek.""Baik
Di tempat lain, di dalam sebuah ruang pertemuan yang sangat hening, Earth tengah murka karena pegawainya yang tidak bekerja dengan benar. Pria itu mungkin akan menelan orang hidup-hidup saat ini.Ia begitu benci dengan orang-orang yang bekerja asal-asalan. Untuk apa perusahaan menghabiskan uang menggaji mereka yang bahkan menyelesaikan laporan saja tidak bisa."Perbaiki laporan kalian. Jangan berpikir untuk makan siang jika laporan itu belum selesai!" tegas Earth.Suasana di dalam sana semakin mencekam saja. Semua orang yang ada di sana merasa udara semakin dingin saja, inilah kenapa mereka sangat menghindari berada di satu ruangan dengan Earth. Aura pria itu terlalu kuat.Earth bangkit dari tempat duduknya kemudian pergi meninggalkan ruang pertemuan. Ketika Earth sudah tidak ada di dalam ruangan itu, barulah orang-orang yang ada di sana bisa bernapas lega. Mereka seperti terlepas dari maut.Earth duduk di kursi kebesarannya. Ia melonggarkan dasi y
KS merupakan nama yang dipilih Jessy untuk restorannya yang telah dibuka hari ini. Jessy tidak menyangka bahwa hari ini pengunjung restorannya di luar dugaan. Sesekali ia mengamati keadaan di luar dapur, memastikan bahwa pengunjung menikmati setiap hidangan yang ada di restorannya.Jessy sendiri ikut terjun ke dapur. Ia menemani sang kepala koki, Marquez, memasak menu utama mereka hari ini yaitu cumi-cumi dengan bawang dan saus khas dari resep Jessy. Marquez sendiri merupakan seorang koki dari sebuah restoran yang kini sudah tutup karena krisis keuangan.Dahulu Jessy merupakan bawahan Marquez, tapi saat ini dunia berputar. Ia yang berada di bawah kendali perintah Jessy. Sepanjang Marquez bekerja dengan Jessy di restoran sebelumnya ia telah menyadari bahwa Jessy memiliki kemampuan yang baik di dapur.Saat semua orang sudah pulang, Jessy masih berada di restoran. Merapikan semua peralatan dapur kemudian membuat beberapa masakan dari bahan-bahan sisa. Tidak ada yan
Ketika sampai di ruangannya, Jessy melepaskan tangan Earth yang mengenggam tangannya. Jessy benar-benar merasa tidak nyaman dengan genggaman yang membuat dadanya semakin berdebar menyakitkan.Earth menatap ke Jessy yang kini melangkah menuju ke sofa. Sejenak ia merasa kosong karena tindakan Jessy. Mengenyahkan perasaan tidak enak itu, Earth mengambil segelas air yang ada di meja kerja Jessy."Minumlah, Jess." Ia menyerahkan gelas itu pada Jessy.Jessy meraihnya kemudian meminum air itu hingga habis."Apakah kau merasa sedikit lebih baik, Jess?" tanya Earth sembari menatap wajah Jessy yang terlihat datar.Jessy mengangkat wajahnya menatap Earth seksama. "Bisakah kau bersikap seperti biasa?" tanya Jessy. "Bisakah kau tidak terlalu memperhatikanku? Bisakah kau tidak banyak bicara padaku seperti pertama kau dan aku bertemu?""Kenapa? Apakah ada yang salah dengan semua itu?" tanya Earth tidak mengerti. Ia memperlakukan Jessy dengan baik kar
Wajah Alyce menjadi pucat, ia baru saja mendengar kabar dari seorang temannya yang datang ke pembukaan restoran Jessy. Ia menggelengkan kepalanya tidak percaya. Bagaimana mungkin Jessy adalah istri seorang Earth Caldwell. Tidak, itu benar-benar tidak masuk akal. Kualifikasi apa yang dimiliki oleh Jessy hingga Jessy bisa masuk ke keluarga Caldwell."Kenapa jalang sialan itu sangat beruntung? Kenapa!" geram Alyce. Ia memiliki segalanya, tapi ia tidak pernah bisa mengalahkan Jessy. Untuk mendapatkan Revano ia harus bersikap seperti wanita jalang. Dan sekarang, setelah ia memiliki Revano, ternyata Jessy lagi-lagi membuatnya jadi pecundang. Jessy mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Revano.Alyce benci kekalahan. Ia tidak terima seorang seperti Jessy terus-terusan mengalahkannya. Alyce meluapkan kemarahannya dengan melemparkan semua barang di kamarnya ke lantai.Sementara itu, sang ayah baru saja menerima kabar bahwa saat ini semua proyek yang perusahaannya tan
Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Alyce. "Bagaimana kau bisa melakukan tindakan yang membuat seluruh keluarga ini menderita, Alyce!" bengis Mr. Blaire. Pria itu baru saja kembali dari menemui Earth. Ia memaksakan dirinya untuk keluar dari rumah sakit demi bicara dengan Earth mengenai perusahaannya. Dan ia benar-benar marah ketika ia mengetahui penyebab kehancuran perusahaannya sendiri adalah karena putri semata wayangnya.Alyce memegangi wajahnya yang terasa seperti terbakar. Ini adalah pertama kalinya sang ayah menampar wajahnya. "Ayah, aku benar-benar tidak tahu jika Jessy adalah istri Earth Caldwell.""Karena ketidak tahuanmu itulah kau membuat kerja keras kakekmu sia-sia. Ayah tidak pernah menyangka bahwa ayah telah membesarkan anak tidak berguna.""Ayah, ini semua salah Jessy. Dia yang sudah menghasut Earth Caldwell. Jessy membalas dendam karena aku dan Revano bersama."Plak! Alyce menerima satu tamparan lagi. "Jika kau tidak mencoba meru