Share

Part 66: Hati yang Hancur

Mendengar itu, raja suku Piano langsung berdiri dan menggebrak meja, sambil berseru, "Kau datang ke sini hanya untuk mendeklarasikan perang? Kami tidak tertarik dengan kekuatanmu, maupun Ratu Kenta! Perhatikan ucapanmu, Yang Mulia!”

Mata Moe langsung terbuka lebar-lebar, setelah mendengar pernyataan Higiri tersebut, bahkan lengannya mulai bergetar dan keringat dinginnya mulai keluar, ia hanya bisa menatap meja dengan tatapan terkejut.

Higiri tersenyum, lalu ia menatap Moe, dan bertanya, "Lalu mengapa kalian kirimkan Moe kepadaku?"

Semua orang bingung dengan perkataan Higiri. Sang raja bahkan bertanya lagi, “Maksud Yang Mulia?”

Moe terlihat sudah berkeringat dingin, ia hanya bisa duduk terpaku dan terdiam.

Sang ratu lalu menatap Higiri, dan berkata, "Jelaskan, kami yakin kau tidak berniat mendeklarasikan perang antar suku."

Higiri lalu tersenyum kepada sang ratu, lalu mengutak-atik ponselnya, dan sebuah rekaman suara mulai terdengar di awali suara Moe:

---- Moe: "Apakah kau mulai me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status