Share

Masa nifas

Sesampainya di rumah, aku dikagetkan dengan sebuah kandang burung ukuran besar yang dibeli oleh Mas Fadil. Padahal untuk menutupi biaya melahirkan saja, kami harus meminjam uang kepada saudaranya. Entah apa yang dipikirkan lelaki yang sudah memiliki empat orang anak itu. 

Langkahku terhenti tepat di depan kandang burung. 

"Ini apa, Mas?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi. 

" Oh, itu buat kandang burung. Biar ayah ada kegiatan, nggak mainan HP terus," jawabnya polos tanpa rasa berdosa. 

"Oh, kirain buat kandang apa," sahutku sambil tersenyum tipis. 

Biarlah Mas Fadil menyalurkan hobi barunya. Daripada harus selalu sibuk dengan gawai, mungkin hobi barunya bisa membuat dia lebih betah di rumah. Aku pun masuk di papah oleh Mas Fadil ke dalam rumah. 

Di depan pintu, tampak Luna dan Kia berdiri untuk menyambut sang penghuni baru. Aku m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status