Share

Anak Atau Saudara

Si sulung beranjak dari duduknya, kemudian menatap nanar ke arah diriku. 

"Mau ke mana?" tanyaku khawatir. 

"Ke hamam dulu, Mah," sahutnya datar, kemudian pergi meninggalkan kami menuju ke arah toilet. 

Entah apa yang dipikirkan Mas Fadil hingga ia tega menyakiti hati si sulung yang baru yang baru berusia dua belas tahun itu. Satu hal yang aku takutkan, si sulung menjadi tidak betah dan ingin keluar dari Pondok. 

Aku melirik ke arah Mas Fadil seraya mengedipkan mata agar ia berhenti untuk memarahi si sulung. Mas Fadil hanya tersenyum tipis dan tampak berhenti berbicara. 

Sesaat kemudian, Luna kembali dan duduk di sampingku. Matanya masih terlihat merah dengan raut muka sedih. Gadis kecil itu menjadi lebih murung dan diam. Aku merangkulnya seraya mengajak ke ruang administrasi untuk membereskan iuran tiap bulan.. 

Sepanjang jalan,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status