Share

Terjebak Kenangan

Pagi itu, aku sudah bersiap untuk memulai pekerjaan baru. Vera mengantar sampai ke showroom tempatku bekerja. 

Aku melangkah pasti dengan semangat menggebu untuk merubah hidup. Untuk keluar dari lingkaran kenangan bersama Fadil. 

Aku berdiri tepat di depan sebuah bangunan besar dengan banyak kaca sebagai dindingnya. Memindai setiap sudut dari depan hingga ke belakang. 

Seorang pria berseragam Satpam menghampiri dan menyapa dengan sopan. 

"Selamat pagi, Bu. Mau ketemu sama siapa?"

"Ketemu Pak Andrian."

"Ouh, beliau belum datang. Ibu tunggu saja di sana," ucap lelaki berpostur tegap itu sambil menunjuk ke arah samping bangunan. 

"Ouh, iya. Terima kasih."

Aku pun pergi ke arah yang ditunjukan.  Tampak deretan kursi dari besi dan sebuah meja menghadap  ke arah bangunan. 

Aku duduk sambil membuka beberapa aplikasi di dalam gawai. Menunggu adalah pekerjaan paling melelahkan. Hampir satu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status