Share

23. Bahagia

Diva melihat sekelilingnya, dia merasa asing dengan tempat ini.

Bulu kuduknya meremang, apalagi bangunan di depannya seperti gudang yang angker.

"Kenapa kamu bawa aku ke tempat seperti ini?" tanya Diva pelan.

Tanpa menjawab Adit langsung menarik tangan Diva. "Ayo."

Diva panik, berbagai pikiran negatif mulai muncul di kepalanya. Matanya memandang takut ke segala arah. Bagaimana jika ada hantu yang tiba-tiba muncul di hadapannya? 

Diva semakin menahan berat badannya saat mereka hampir mendekati pintu. 

Adit menoleh, astaga apa yang dia lakukan? Dia sudah membuat kekasihnya ketakutan. Lihatlah sekarang, Diva tidak berhenti mengawasi sekitar. Bahkan, tangannya pun terasa sangat dingin.

"Hei, kenapa?" tanya Adit memegang wajah Diva yang tampak pucat.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?" tanya Diva dengan suara yang bergetar.

"Kita 'kan mau dinner," jawab Adit santai.

"Kamu mau jual aku ya?" Air mata Diva mengalir den

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status