Share

30.Kejujuran Irani

Semua orang terkejut ketika melihat Irani yang tengah kesakitan sembari memegangi perutnya. Mereka berduyun-duyun menghampirinya.

“Mbak Rani, kamu kenapa? Apa yang terjadi?” tanya mereka secara bersamaan.

“Aduh, perutku sakit sekali, Bu, Pak.” Irani memegang perutnya.

Bu Leha dan yang lainnya saling berpandangan. Lalu, dia berjalan mendekati Irani. Matanya terus tertuju pada perut Irani.

“Maaf, Mbak Rani, ibu izin pegang perutnya, ya,” ujar Bu Leha.

Irani hanya mengangguk karena dia sudah tak mampu untuk bersuara. Bu Leha pun langsung memegang perut Irani. Dan betapa terkejutnya dia, ketika memegang perut Irani yang sudah semakin membuncit.

Mata Bu Leha sampai terbelalak lebar. Dia menatap Irani, kemudian beralih menatap yang lainnya. Semua orang merasa heran melihat mimik wajah Bu Leha. Rasa penasaran pun semakin besar pada diri mereka semua.

“Bu Leha, ada apa?” tanya Bu Wati.

“Iya, Bu Leha, kenapa mimik wajahmu seperti itu?” timpal Bu Namih.

“M-maaf, Mbak Rani, apakah kamu ini sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status