Share

NADIO YANG SEBENARNYA

"Bilangnya ditunggu Nak Nadio. Tapi kenapa Nak Nadio nyariin?" tanya Bu Rahmat dengan mimik heran. Jiwa keibuannya telah merasa ada sesuatu, tetapi wanita separuh umur ini masih mau berpikir positif.

"Ibu tenang aja. Nanti saya cari tahu petugas di sana. Siapa yang telepon Karmila barusan. Karmila gak mungkin berangkat kalo bukan petugas beneran," jawab Nadio berusaha menenangkan hati ibu mertuanya.

Nadio pun berjalan terburu-buru menuju garasi diikuti oleh Pak Rahmat. Sedangkan Bu Rahmat terengah-engah tertinggal di belakang. Sesampai garasi, Nadio segera membuka pintu mobil untuk bapak mertuanya.

"Ibu gak usah antar sini. Cukup di paviliun dan doakan kami aja,"ujar Nadio begitu Bu Rahmat sudah sampai di depan mereka.

"Ibumu tuh, pengen ikutan, Nak," sahut Pak Rahmat yang langsung direspon sebuah anggukan oleh Bu Rahmat. Wanita ini pun tersenyum tipis ke arah Nadio.

"Lebih baik Ibu di rumah. Jaga-jaga, kalo Karmila pulang duluan. Maafkan saya, Pak, Bu! Karmila pergi dalam keadaan mar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status