Share

PASANGAN PENGKHIANAT

Hari ini Nadio berangkat kerja dengan iringan perasaan sendu dari Karmila. Stamina tubuh wanita berambut ikal ini terlihat semakin ringkih dan Nadio tak tega meninggalkan sendiri di pagi ini. Namun, Karmila meyakinkan suaminya bahwa dia akan baik-baik saja dan akan ke rumah salkit diantar sopir. Akhirnya dengan berat hati, Nadio berangkat juga ke kantor.

"Telepon aku, kalo ada apa-apa. Segera periksa, Sayang!" Pesan Nadio diiringi kecupan lembut di kedua pipi istrinya.

"Siap, Bos!" Lengan Tania bergelayut manja pada lengan Nadio.

"Jaga diri! Aku kerja dulu," ucap Nadio seraya memasuki mobil.

Karmila berdiri menunggu sampai mobil yang dikemudikan suaminya menghilang dari penglihatan. Dia segera masuk untuk menghabiskan minumannya. Tak berapa lama, Bu Rahmat menghampiri Karmila sembari membawa beberapa buah mangga.

"Nduk, Ibu kupaskan mangga, nih. Ada yang matang pohon tadi."

"Entar, aja, Bu. Karmila mau ke dokter, periksa tensi darah."

"Ibu temani, ya, Nduk?"

"Enggak usah, Bu. Karmila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status