Share

42. a lie

Semua pandangan tertuju pada Pangeran Antheo yang masih bergeming, menatap lurus Duchess Heron dengan tatapan was-was yang sangat kentara terpancar di wajahnya. Tidak disangka, kepergiannya dari Istana Eargard secara diam-diam tertangkap basah oleh wanita itu. 

Pangeran Antheo menghela napas lalu disusul dengan senyum lembutnya yang mengembang bersamaan dengan tangannya yang meletakkan pisau dan garpu yang digunakannya untuk memakan salad di samping piring--pertanda ia sudah tak akan melanjutkan kegiatan memakannya.

“Benar, Duchess. Saya memang pergi keluar istana saat malam hari. Apa suara kuda saya membuatmu terbangun saat itu?” tanyanya ramah, tak lagi menampilkan ekspresi was-was yang terlihat mencurigakan. 

Duchess Heron lantas tertawa renyah, menggelengkan kepalanya dengan malu-malu. &ldq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status