Share

Bab 17

Bagian 17

Aku tak bisa memarahi Mas Adam di depan Rahma, ku ajak anakku ke kamar dan ku tidurkan ia. Setelah Rahma tertidur aku langsung bicara dengan Mas Adam.

“Mas, aku tidak suka kamu perlakuan begini, kamu pikir aku tidak kerja? Kamu pikir aku tidak punya perasaan?”

“Ada apa Ratih? Kenapa kamu marah?”

“Kenapa? Kamu belum juga mengerti ?”

“Mas Adam kita sudah bukan suami istri lagi, kita sudah memiliki kehidupan masing-masing. Aku gak mau kamu memanfaatkan Rahma.”sambung ku.

Aku bergegas ke luar rumah. Namun Mas Adam menahanku.

“Ratih, tolong jangan pergi. Aku mohon kembalilah hidup di sini bersama kami. Kami sangat membutuhkan mu Ratih. Oke! Kamu jangan lihat aku, tapi lihat Rahma, dia masih kecil. Tolong mengerti...”

Mas Adam memohon mohon padaku, raut wajahnya menampakan perasaan iba.

Dulu dia yang menyuruh ku pergi, sekarang dia memintaku untuk kembali.

Bagian 9.

Aku melihat Mas Adam menangis tanpa suara di hadapan ku, terlihat dari gerakan bahunya.

“Mas, aku minta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
sudah punya anak dua, tp tingkahnya kayak anak sma, apa begitu ya perempuan2 sekarang, tidak bisa ambil sikap,.banyak sudah aku baca cerita rata2 perempuan sdh unya anak selalu tidak bisa dewasa pikirannya dan selalu lemah dalam ambil keputusan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status