Share

bab 42. Arya Syok

Aku membuka pintu kamar ROI perlahan, dan tampaklah mas Arya dalam kondisi tidak sadar dengan 2 selang infus menempel di kedua tangannya. Lehernya memakai penyangga, dan perban-perban putih tampak melekat di seluruh kaki kanan mas Arya. Selang oksigen nampang terpasang di hidung mas Arya. Selang kencingpun juga terpasang di kemaluan mas Arya.

Kedua polisi yang duduk di sebelah mas Arya segera berdiri dan menghampiri aku dan ibu mertuaku.

"Ibu keluarga dari pak Arya?" Sapa seorang polisi dengan nametagg Wahyu.

"Iya benar, kami keluarganya," sahutku dan ibu mertua serempak.

"Tolong salah satu dari ibu ikut saya dan membicarakan tentang asuransi jasa raharja." Kata pak polisi Wahyu tersebut.

Aku dan ibu mertuaku berpandangan.

"Kamu saja yang ikut Nduk, ibu mau nungguin Arya di sini." Kata ibu mertuaku sambil memandangku.

"Baik pak, biar saya yang ikut dengan bapak," sahutku.

"Mari ikut saya Bu, " ajak pak Wahyu sambil berjalan lebih dulu ke ruang tunggu pasien.

"Kami dari kepolisian akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status