Share

28

Setibanya kami di rumah, ibu menyambut kami dengan wajah penuh kekhawatiran. Wanita renta itu bahkan meneteskan air matanya ketika melihat satu-satunya putranya yang tersisa turun dari mobil dengan menggunakan tongkat sebagai alat bantu. Aku membantu menopang tubuh Mas Fahry, lengannya melingkar sempurna di pundakku saat aku membantunya berjalan ke dalam rumah.

Ayahku dan Nilam langsung pulang tak lama setelahnya, hingga kini tinggallah aku, Mas Fahry dan ibu di rumah kami. Rasa iba menelusup dalam hatiku ketika melihat ibu dengan lembutnya mengusap-usap bekas luka Mas Fahry, lalu menanyakan bagian tubuhnya yang mana yang sakit, sambil sesekali menyeka sudut matanya. Aku sangat mengerti perasaan ibu mertuaku, aku pun merasakan itu saat pertama kali mendengar kabar Mas Fahry kecelakaan. Rasa trauma kehilangan Mas Farhan dalam insiden kecelakaan di bengkel masih membekas dalam hati kami.

Andaikan saja ibu tau jika Mas Fahry bersama Nasya saat kecelakaan, andaikan saja ibu tau jika sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status