Share

29

“Aku berusaha menghindarinya dan memberi pengertian padanya, namun Nasya justru semakin nekat merobek sendiri pakaiannya. Ia mengancam akan berteriak jika aku menolaknya.”

Hatiku semakin tak karuan menanti Mas Fahry melanjutkan ceritanya.

“Sekuat tenaga aku membujuknya, menjelaskan jika ia adalah wanita baik-baik yang tak pantas merendahkan dirinya seperti itu. Aku juga menjelaskan padanya jika aku tak mungkin mengkhianati istriku, yaitu kamu, Tania. Hal itu membuatnya menangis meraung-raung sehingga membuatku terpaksa memeluknya untuk menenangkannya. Lalu ... lalu ia kemudian memintaku untuk menciumnya. Aku ... aku terbawa suasana. Hujan deras dan tangisan Nasya membuatku menuruti keinginannya. Kami berciuman. Hanya itu, Tania. Hanya sekali itu. Maafkan aku.”

“Cihh! Wanita baik-baik mana yang menyerahkan tubuhnya dengan mudahnya pada suami orang? Dan kamu, Mas? Katamu tak mungkin mengkhianatiku? Lalu apa namanya semua ini jika bukan pengkhianatan!”

“Aku sungguh tak bermaksud seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status