Share

Memb*d*hi orang b*d*h

"Jadi, kekasih kamu di rawat di rumah sakit ini?" tanya Dinda saat keduanya sudah sampai di rumah sakit.

Nadin yang sedari tadi tidak bisa tenang, hanya bisa mengangguk pelan tanpa berani mendongak. Dia tidak menyangka, kalau Dinda akan ikut dengannya.

Malahan beberapa kali Nadin menghela napas panjang, berusaha menenangkan dirinya sendiri, di mana sedari tadi jantungnya terus berdetak dengan tidak karuan, belum lagi keringat dingin terasa membasahi tubuhnya.

"Nadin, mau ke mana? Memangnya kamu sudah tahu di mana tempat pacarmu di rawat?" tanya Dinda tepat di depan meja informasi.

"Sa-saya sudah tahu, Bu!" balas Nadin sambil menoleh selama beberapa detik, kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Melihat hal tersebut, Dinda hanya tersenyum tipis kemudian kembali mengikuti langkah Nadin.

"Memangnya di mana pacarmu di rawat? Saya rasa kamu terus saja berjalan sedari tadi, seperti tanpa tujuan," sindir Dinda pada Nadin yang raut wajahnya tampak begitu tegang.

Sengaja Dinda terus memperma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status