Share

SAH

“Aku bilang diam...” Seketika dua lelaki itu menoleh ke arahku.

“Ngapain kalian ribut-ribut di sini?” tanyaku kemudian.

“Tapi, Nit, dia yang mulai duluan,” ujar Rendi tak terima.

“Alah, kamu juga sama aja. Kalian Cuma bikin aku pusing tau enggak?”

“Maaf, Nit,” lirih Mas Rafi.

“Mas Rafi sekarang masuk, di dalam ada Ari. Aku mau ngomong sama Rendi bentar.”

“Tapi, Nit!”

“Aku bilang masuk!” perintahku.

“Suruh dia pergi aja,” sahut Rendi.

“Diam kamu!” Aku menunjuk wajah Rendi.

Akhirnya Mas Rafi menurut dan segera masuk ke dalam meninggalkan aku dan Rendi.

“Kemarin wanita bernama Rania menemuiku.” Aku membuka pembicaraan.

“Ra-Rania?” Wajah Rendi seketika berubah pias.

“Iya, calon tunangan kamu.”

“Dia bicara apa saja?”

“Semua, dia bicara semuanya. Kenapa kamu tak menikahinya saja? Bukankah kalian sudah ..., apa kamu mau jadi lelaki pengecut?” tanyaku serius.

“Bu-bukan begitu, Nit. Aku tak pernah mencintainya.”

“Tapi kamu sudah merusaknya, Rendi!”

“Iya, aku memang salah. Tapi kalo kamu sejak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status