Share

ANTARA OTAK DAN HATI

“Miko, badan kamu panas banget, Nak.”

Aku meraba dahi Miko berkali-kali. Walaupun telah meminum obat turun panas dua jam yang lalu, panas di badan Miko tak kunjung turun.

“Miko mau minum, Ma,” ucapnya dengan mata yang masih terpejam.

Aku membangunkan Miko dan meletakkan beberapa bantal di punggungnya agar ia bisa duduk. Aku sodor kan segelas air yang langsung di minumnya separuh. Kemudian Miko berbaring dan kembali memejamkan mata.

Jam menunjukkan pukul dua dini hari tapi mataku masih saja enggan terpejam. Berkali-kali aku bangun untuk mengecek dan mengompres Miko. Aku mengambil ponsel di atas nakas berharap ada balasan atau telepon dari Mas Rafi. Tapi nihil, jangankan membalas, pesan yang kukirimkan semalam juga masih centang abu-abu, itu tandanya ia belum membacanya.

Aku beralih mengecek status dari beberapa temanku. Tanganku berhenti mengusap layar ponsel saat melihat status Mbak Silvi lima jam yang lalu. Ia mengunggah sebuah gambar yang menunjukkan Ia dan Mas Rafi sedang berad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status