Share

Merengkuh Terlalu Erat

"Namanya juga planning hidup, maunya yang perfect."

"Padahal kau tau hidup ini gak ada yang sempurna. Ada sedihnya, senangnya, dukanya, kau sendiri sudah pernah ada pada situasi seperti itu dan bisa melewati semuanya, dan kau tetap baik-baik saja hingga saat ini. Serius amat, yak, omongan kita." Olla menghabiskan sisa kopinya.

"Sekali-kali gak apa juga, La. Jangan becanda terus," kata Angela lalu bangkit melangkah ke arah jendela. Ia membuka gorden yang tadi memang sengaja tidak dibuka oleh Bu Tami.

"Aku langsung pergi, ya. Ada janji sama orang. Takut telat. Kau istirahat saja."

Olla mengambil sepatunya di dekat pintu lalu pergi lewat pintu belakang. Kebiasaan yang jarang dilakukan orang kebanyakan.

Kondisi badan Angela sudah jauh lebih baik. Suhu tubuhnya pun sudah tidak tinggi lagi. Hanya tersisa rasa kantuk yang butuh diringankan. Ia kembali ke tempat tidur. Membenamkan kepalanya di bantal sampai terlelap.

***

Angela terbangun di tengah hari karena bunyi ponselnya. Seorang laki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status